Terkait Penangkapan DPO Pembunuh Vina Cirebon, Polisi Diminta Transparan

Pegi alias Perong, DPO kasus pembunuhan Vina CIrebon yang telah dibekuk polisi setelah delapan tahun buron. (Arsip Polda Jabar)

CIREBON, TINTAHIJAU.com – Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyampaikan tanggapannya terkait penangkapan Pegi Setiawan alias Pegi Perong, tersangka baru dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Asumsi publik berkembang karena Pegi baru ditangkap setelah delapan tahun kasus ini berjalan, tepatnya setelah kasus ini viral di media sosial.

Pegi berhasil ditangkap di Bandung pada Selasa (21/5/2024), namun fenomena ini dinilai aneh oleh Bambang. Terlebih lagi, delapan terpidana yang sebelumnya telah diadili mencabut keterangan mereka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

“Ini menjadi aneh. Asumsi yang muncul kan Pegi dipaksakan untuk ditersangkakan. Makanya ketika BAP dari kesaksian delapan orang dicabut, polisi kelabakan sendiri. Konstruksi peristiwa yang dibangun terkait Pegi ini roboh ketika BAP dicabut,” ujar Bambang seperti yang dikutip dari dialog Kompas Petang, Jumat (24/5/2024).

Untuk itu, Bambang meminta agar polisi memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada publik mengenai perkembangan kasus ini.

“Polisi harus benar-benar transparan,” tegasnya.

Bambang juga mendorong Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk memeriksa anggota polisi yang menangani kasus Vina pada delapan tahun lalu.

“Saya mendorong di Propam untuk turun melakukan audit investigasi untuk mengetahui apa yang terjadi pada delapan tahun yang lalu. Jangan sampai PR masa lalu menjadi beban Polri sekarang,” ucapnya.

Sementara itu, Dewi Intan, kuasa hukum keluarga Vina, juga mengkritik kurangnya transparansi dari pihak kepolisian dalam memberikan informasi mengenai perkembangan kasus ini. Dewi menyebut bahwa pihaknya tidak mendapatkan informasi mengenai satu DPO, yakni Pegi, yang sudah ditangkap.

“Kami sejak awal sangat mengharapkan transparansi dari kepolisian. Jangan sampai ini berlarut-larut. Ini menjadi cerita-cerita baru di masyarakat yang men-distract kepolisian untuk kasus ini,” ucap Dewi.

“Kami mohon kalau memang sudah ada prosesnya, berjalan sampai di mana, itu semua dikeluarkan informasinya ke masyarakat, ini sudah jadi konsumsi publik,” imbuhnya.

Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang sudah berjalan selama delapan tahun ini kini kembali menjadi sorotan. Publik menantikan transparansi dan kejelasan dari pihak kepolisian agar keadilan dapat ditegakkan dan keraguan terhadap penegakan hukum dapat dihindari.

Sumber: KOMPAS.tv