Terkait Tragedi Pesta Rakyat di Garut, Begini Menurut Psikolog

GARUT, TINTAHIJAU.com — Insiden tragis dalam acara makan gratis yang digelar sebagai bagian dari pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memunculkan keprihatinan luas. Tiga warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka setelah terjadi desak-desakan saat berebut makanan di lokasi acara, Jumat (18/7/2025).

Peristiwa ini menuai banyak pertanyaan. Mengapa sebuah acara yang dimaksudkan sebagai bentuk syukur malah berakhir duka?

Menurut Sosiolog Universitas Padjadjaran, Ari Ginanjar, tragedi ini tak bisa dilihat semata dari sisi kemiskinan atau kelaparan warga. Ia menilai, magnet kuat figur publik dan budaya viral di media sosial menjadi faktor dominan yang memicu kerumunan besar dan tidak terkendali.

“Ini tidak semata karena lapar. Banyak warga datang bukan untuk makan, tapi ingin jadi bagian dari momen yang viral,” kata Ari.

Dedi Mulyadi yang dikenal aktif di media sosial disebut memiliki daya tarik kuat sebagai “gubernur konten”. Setiap aktivitasnya di ruang publik kerap menjadi perhatian besar, termasuk ketika menggelar makan gratis dalam pesta pernikahan anaknya. “Ada keinginan untuk tampil istimewa dan tetap dekat dengan massa, tapi sayangnya tanpa memperhitungkan risiko dari karakteristik kerumunan,” lanjut Ari.

Ia mengingatkan bahwa dalam budaya masyarakat kita, pembagian sesuatu secara gratis seringkali menimbulkan kekacauan. Fenomena ini bukan baru, dan menurutnya, seringkali dipicu oleh keinginan warga untuk ikut ‘terlihat’ dan menjadi bagian dari momen viral yang mereka bagikan di media sosial pribadi.

“Orang-orang bisa membahayakan dirinya sendiri demi viral. Sudah banyak kejadian seperti itu,” ujarnya.

Ari menegaskan pentingnya kesadaran para figur publik, khususnya mereka yang aktif membuat konten, untuk lebih bijak saat menggelar acara dengan massa besar. “Perhatikan karakteristik massa. Jangan sampai acara syukur berubah menjadi tragedi,” tandasnya.

Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki dugaan kelalaian dalam insiden tersebut. Sementara itu, masyarakat berharap agar tragedi serupa tak lagi terulang di masa depan.