TEL AVIV, TINTAHIJAU.com – Setelah diumumkannya gencatan senjata antara Israel dan Iran oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dua tokoh oposisi utama Israel menyerukan diakhirinya konflik bersenjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Ketua Partai Yesh Atid sekaligus mantan Perdana Menteri Sementara Israel, Yair Lapid, menyampaikan pernyataan tegas pada Selasa (24/6/2025), mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan konflik di Gaza, mengembalikan para sandera, serta memulai proses rekonstruksi nasional.
“Dan sekarang Gaza. Saatnya untuk menyelesaikan itu juga. Kembalikan para sandera, akhiri perang. Israel perlu mulai membangun kembali,” ujar Lapid seperti dikutip dari The Times of Israel.
Senada dengan Lapid, Ketua Partai Demokrat Yair Golan juga menyuarakan hal serupa. Dalam pernyataan yang diunggah di platform X, Golan menyatakan bahwa keberhasilan kampanye militer Israel terhadap Iran menunjukkan dampak positif dalam hal keamanan nasional. Namun, menurutnya, keberhasilan itu hanya dapat terwujud karena Israel tetap menjadi negara demokratis yang bersatu.
“Perjanjian gencatan senjata sekarang harus ditelaah: Apakah perjanjian itu mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, dan sanksi apa, termasuk kemungkinan pertempuran ulang, yang akan diterapkan jika dilanggar,” tulis Golan.
Ia menekankan pentingnya pemerintah menuntaskan “misi berikutnya” di Gaza guna memastikan stabilitas dan keutuhan negara. “Dan sekarang saatnya untuk menuntaskan misi: Kembalikan semua sandera, akhiri perang di Gaza, dan hentikan sekali untuk selamanya kudeta yang mengancam membuat Israel lemah, terpecah, dan rentan,” tegasnya.
Di tengah seruan deeskalasi dari tokoh-tokoh politik, serangan rudal balistik Iran masih menyisakan duka mendalam. Dinas Pemadam dan Penyelamatan Israel melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan ke kota Beersheba bertambah menjadi lima orang, menyusul penemuan satu jasad lagi di bawah reruntuhan apartemen yang hancur pada Selasa pagi. Selain itu, sebanyak 20 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya berada dalam kondisi sedang.
Serangan tersebut tercatat sebagai bagian dari gelombang terakhir sebelum gencatan senjata Israel-Iran resmi diberlakukan. Perang antara kedua negara berlangsung selama 12 hari, menimbulkan ketegangan regional yang serius serta kerugian besar baik secara fisik maupun kemanusiaan.
Kini, setelah perang dengan Iran berakhir, sorotan dunia dan publik dalam negeri Israel tertuju pada bagaimana pemerintah akan menanggapi desakan untuk segera mengakhiri konflik di Gaza dan mengembalikan para sandera yang hingga kini belum bebas.