CIREBON, TINTAHIJAU.COM — Suasana duka menyelimuti lereng Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Pada Jumat pagi (30/5/2025), sekitar pukul 10.00 WIB, aktivitas tambang galian C di kawasan tersebut berubah menjadi medan bencana setelah longsor besar menimbun lokasi kerja. Jumlah yang meninggal dunia terus bertambah menjadi 13 orang.
Pranata Ahli Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, membenarkan peristiwa tragis itu.
Dalam keterangan resminya, Hadi menyebutkan bahwa longsor tak hanya merenggut nyawa para pekerja tambang, tetapi juga meluluhlantakkan peralatan berat dan kendaraan pengangkut material.
“Korban jiwa 10 orang, tiga jiwa belum teridentifikasi. Tiga alat berat dan enam mobil truk tertimbun longsoran,” ujar Hadi, Jumat sore.
Korban Jiwa Berasal dari Berbagai Wilayah
Berikut adalah tujuh korban yang telah teridentifikasi:
1. Andri (41 tahun) – warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan
2. Sukadi (48) – warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon
3. Sanuri (47) – warga Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon
4. Sukendra (51) – warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
5. Dedi Hirmawan (45) – warga Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung
6. Sarwah (36) – warga Kelurahan Kenanga, Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon
7. Rusjaya (48) – warga Desa Beberan, Blok Beberan RT 02 RW 01, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon
8. Suyono (belum diidentifikasi) (48) – warga Desa Kerangkeng Indramayu
9. Ikad Budiarso (47) – warga Desa Budur Kecamatan Palimanan Cirebon
10. Rino Ahmadi (28) – warga desa Cikalahang Kecamatan Dukupuntang Cirebon
11. Jamaludin (49) – warga desa Srengseng Kecamatan Krangkeng Indramayu
12. Toni (46) – Warga Desa Kepuh Kecamatan Palimanan Cirebon
13. Wastoni Hamzah (25) – Warga Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng Indramayu
Evakuasi Dipercepat, Koordinasi Terus Ditingkatkan
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, perangkat desa, Polsek Dukupuntang, tim Inafis, dan tenaga kesehatan telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Proses ini tidak mudah. Material longsoran berupa batu dan tanah galian cukup tebal, menyulitkan tim dalam menggali dan mengevakuasi korban maupun kendaraan yang tertimbun.
“Kami masih terus melakukan asesmen dan pencarian bersama tim gabungan. Medan cukup berat karena longsoran sangat masif,” jelas Hadi.
Selain korban meninggal dunia, enam orang pekerja lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke RS Sumber Hurip serta puskesmas terdekat.
Mereka mengalami luka ringan hingga sedang akibat terkena reruntuhan atau sempat terjebak sebelum berhasil menyelamatkan diri.
Izin Tambang dan Keamanan Kerja Kembali Dipertanyakan
Tragedi ini kembali menyoroti keamanan kerja di lokasi tambang galian C, khususnya di kawasan rawan longsor seperti lereng Gunung Kuda.
Belum ada keterangan resmi apakah tambang tersebut memiliki izin operasional aktif dan apakah telah dilakukan pengawasan berkala terkait potensi bencana alam di lokasi tersebut.
Pemerintah daerah diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas pertambangan rakyat di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Gunung Kuda sendiri dikenal sebagai lokasi tambang yang cukup padat aktivitasnya, namun juga memiliki sejarah geologi yang rentan terhadap pergerakan tanah.
Duka dan Harapan
Sementara itu, keluarga para korban hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas. Tangis pecah di sekitar lokasi saat satu per satu jasad berhasil diangkat dari timbunan longsoran.
Warga sekitar turut membantu dengan menyediakan logistik, makanan, dan air minum untuk para petugas serta keluarga korban.
“Semoga semua korban segera ditemukan dan tidak ada lagi yang tertimbun,” ujar Yayan (54), warga setempat yang ikut membantu tim evakuasi.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan identifikasi masih terus berlangsung.
Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama BPBD Jawa Barat berjanji akan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban serta menelusuri lebih lanjut penyebab longsor demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.