BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Gundukan sampah menggunung setinggi sekitar satu meter tampak menumpuk di pembatas Jalan Ir. H. Juanda (Dago), tepatnya di RT 01 RW 07, Kelurahan Dago, Kota Bandung. Bau tak sedap dari tumpukan itu mengganggu pejalan kaki hingga pengendara yang melintas. Kondisi ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir tanpa penanganan.
Pantauan di lokasi, Kamis (17/7/2025), tumpukan sampah tersebar di beberapa titik sepanjang 500 meter ke arah utara dari Pasar Simpang Dago. Meskipun terdapat imbauan bertuliskan “Dilarang buang sampah di sini!”, kenyataannya sampah tetap menumpuk.
Salah seorang warga, Mien Julietty (70), menyebutkan bahwa awalnya hanya beberapa kantong sampah kecil yang dibuang, namun kini jumlahnya terus membesar seiring tidak adanya pengangkutan. “Sudah dua bulan dibiarkan, biasanya ada petugas DLH atau warga yang dibayar dari iuran untuk angkut sampah, tapi sekarang tidak ada,” ujar Mien.
Ia mengaku harus membayar tukang parkir untuk mengangkut sampah ke TPS terdekat, sementara sebagian warga membuang langsung ke lokasi tumpukan. “Kalau dibiarkan terus, bisa menyebarkan penyakit dan mengundang tikus,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, saat dikonfirmasi mengakui bahwa saat ini pihaknya masih fokus menangani 13 titik prioritas dengan tumpukan sampah yang telah menahun. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
“Sejak Senin hingga hari ini kami prioritaskan pengangkutan dari 13 titik yang sudah menumpuk hingga dua tahun. Total 182 rit kita angkut setiap hari,” jelas Darto. Titik prioritas tersebut meliputi wilayah Pasar Ciwastra, Holis, hingga Dago Elos.
Menurut Darto, tumpukan sampah di Dago yang baru berlangsung dua bulan belum masuk prioritas. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi volume sampah rumah tangga dengan memilah sampah organik dan anorganik. “Yang organik bisa diolah sendiri di rumah menggunakan teknik loseda (lodong sesa dapur),” ujarnya.
DLH berharap partisipasi aktif warga dalam pengelolaan sampah dapat meringankan beban pengangkutan, sambil pihaknya terus meningkatkan kemampuan pengolahan sampah di Kota Bandung.
Sumberr: detikJabar