Unusia Gelar Sidang Etik Terhadap Dosen Zainul Maarif Karena Temui Presiden Israel

Potret lima warga NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. (Foto: istimewa)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) mengonfirmasi bahwa Zainul Maarif, salah satu dosen di universitas tersebut, adalah intelektual NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog. Pihak Unusia menyatakan akan menggelar sidang etik terhadap Zainul untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya.

Zainul Maarif adalah bagian dari rombongan lima intelektual NU yang mengunjungi Israel dan bertemu dengan Isaac Herzog pekan lalu. Pertemuan tersebut sempat diabadikan dan diunggah Zainul di akun Instagram pribadinya.

“Unusia akan menggelar sidang etik terhadap saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia, Dwi Putri, pada Senin (15/7/2024).

Dwi Putri menjelaskan bahwa sidang etik ini dilakukan karena kunjungan Zainul ke Israel berdampak pada reputasi Unusia. Selain itu, kunjungan tersebut dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh universitas. Unusia, menurut Dwi, mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan mengecam genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

“Pertemuan saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia,” tegas Dwi, dikutip dari Antara.

Profil Zainul Maarif

Dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Zainul Maarif tercatat sebagai dosen di program studi Sejarah Peradaban Islam Unusia. Beberapa penelitian yang telah dilakukan Zainul mencakup moderasi paham keagamaan, filsafat Hassan Hanafi, hingga penyebaran “Islam eksklusif.”

Selain itu, Zainul Maarif juga tercatat sebagai manajer penelitian domestik di Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM). Pusat studi ini merupakan kolaborasi antara tokoh-tokoh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU), Yayasan Eits Chaim Indonesia, dan Paguyuban Bani Nuh Indonesia.

Reaksi PBNU

Menanggapi kunjungan lima cendekiawan NU yang menemui Presiden Israel, PBNU menyatakan akan memanggil Ketua Umum untuk memberikan penjelasan resmi. Reaksi ini menunjukkan bahwa kunjungan tersebut telah menimbulkan perhatian serius dari berbagai pihak dalam organisasi Nahdlatul Ulama.

Sidang etik terhadap Zainul Maarif menunjukkan langkah tegas Unusia dalam menjaga nilai-nilai dan reputasinya. Aktivitas individual yang dilakukan Zainul di Israel menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang sikap universitas terkait isu-isu internasional. Unusia berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk genosida, sesuai dengan prinsip-prinsip yang dipegangnya.

Sumber: KOMPAS.tv