Warga Dayeuhkolot Kembali Dilanda Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh

Permukiman warga yang terendam banjir di Kampung Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (5/12/2025). (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Genangan air kembali merendam pemukiman warga di Kampung Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (4/12/2025). Luapan Sungai Cikapundung dan Citarum menjadi pemicu utama banjir yang nyaris setiap tahun menghantui warga.

Genangan air berwarna cokelat tampak menutup halaman rumah hingga ruas jalan, membuat denyut aktivitas warga terganggu. Banyak penduduk memilih bertahan di lantai dua rumah mereka, sementara mereka yang tidak memiliki ruang aman terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau tempat pengungsian.

“Adanya banjir ini sudah pasti bosan lah,” keluh Robert Sirait (55), warga setempat, saat ditemui Jumat (5/12/2025). Robert menyebut ketinggian banjir di wilayahnya mencapai sekitar 70 sentimeter. Pada titik terdalam, luapan air bahkan bisa mencapai 90 sentimeter hingga 1,5 meter.

Menurutnya, setiap kali hujan lebat turun, warga selalu dilanda kecemasan karena air sungai hampir dipastikan meluap. “Iya, setiap hujan besar pasti kayak gini banjir,” ujarnya.

Robert yang telah tinggal di lokasi itu sejak 1998 mengatakan kondisi lingkungan kini jauh berbeda dari dua dekade lalu. Pada masa tersebut, banjir jarang menggenangi permukiman. Ia menduga minimnya area resapan di kawasan itu menjadi salah satu penyebab semakin seringnya banjir.

“Saya dari tahun 1998 di sini. Kondisinya dulu mah enggak gini… mungkin sekarang sudah enggak ada tempat resapan airnya, jadi sering banjir,” ucapnya.

Di tengah genangan yang seolah tak pernah berakhir, warga terus berharap pemerintah memberikan perhatian serius. Mereka menanti solusi konkret agar dapat hidup tanpa rasa cemas setiap musim hujan tiba.

“Harapannya ya mudah-mudahan diperhatikan sama pemerintah, khususnya Kabupaten Bandung. Sekarang juga bantuan belum datang. Bagusnya warga dapat perhatian lah, kalau perlu bikin kolam retensi di sini,” tutup Robert.