SUKABUMI, TINTAHIJAU.com — Bencana tanah longsor yang melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan sejumlah warga terisolasi. Akses jalan yang tertutup oleh belasan titik longsoran membuat mereka tidak bisa keluar dari kampung selama empat hari terakhir. Akibatnya, mereka harus bertahan tanpa aliran listrik, alat komunikasi, dan stok makanan yang semakin menipis.
Dede Suhendi, salah seorang warga Kampung Cimapag, bersama beberapa rekannya terpaksa berjalan kaki sejauh 18 kilometer untuk membeli bahan makanan. Langkah nekat ini dilakukan karena bantuan belum kunjung datang akibat akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
“Kami terpaksa berjalan jauh untuk mencari makanan karena stok di rumah sudah habis. Sementara ini, kami masih menunggu akses jalan dibuka agar bantuan bisa masuk,” ujar Dede.
Selain Kampung Cimapag, sejumlah kampung lain di sekitar lokasi juga mengalami kondisi serupa. Warga berharap agar pihak berwenang segera memberikan bantuan dan membuka akses jalan yang tertutup longsor agar mereka bisa mendapatkan pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Hingga saat ini, upaya penanganan bencana masih terus dilakukan oleh pihak terkait guna mengevakuasi warga yang terdampak dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.