PHNOM PENH, TINTAHIJAU.com — Tim bulutangkis beregu putra Indonesia kembali menegaskan dominasinya di kawasan Asia Tenggara setelah menundukkan Malaysia dengan skor telak 3-0 pada final SEA Games 2025, Rabu (10/12). Kekalahan tersebut memperpanjang puasa emas Malaysia di nomor beregu putra yang terakhir kali diraih pada 2005.
Hasil final itu memantik reaksi keras dari Asosiasi Bulutangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM). Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh, menyebut capaian tersebut sangat mengecewakan dan meminta dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan.
“Pertama, ini adalah hasil yang mengecewakan dan kami harus mengambil tindakan drastis,” ujar Kenny Goh kepada media setempat. Ia menegaskan, dua direktur pembinaan diminta segera melakukan peninjauan dan post-mortem untuk mengidentifikasi persoalan yang terjadi.
“Kedua direktur pembinaan perlu meninjau dan melakukan post-mortem untuk memahami apa yang salah dan memastikan itu tidak terjadi lagi, terutama saat kami mempersiapkan BATC 2026,” katanya.
Meski gagal di nomor beregu putra, perjuangan Malaysia di cabang bulutangkis SEA Games 2025 belum berakhir. Sejumlah wakil Negeri Jiran masih melaju dan telah menjejak babak perempat final di berbagai nomor, mulai dari tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, hingga ganda campuran.
Sementara itu, kemenangan atas Malaysia menambah catatan positif Indonesia di ajang multi-event terbesar Asia Tenggara tersebut, sekaligus memperkuat posisi sebagai kekuatan utama bulutangkis regional.





