Erick Thohir Tegaskan Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024: “Dia Bukan Robot”

Maarten Paes resmi perkuat Timnas Indonesia | Foto: IMAGO

BALI, TINTAHIJAU.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, tidak akan bermain pada ajang Asean Championship atau Piala AFF yang akan digelar pada Desember 2024.

Hal ini diumumkan meskipun saat ini Paes tengah menjalani masa libur setelah klubnya, FC Dallas, gagal melaju ke babak Play-off Major League Soccer (MLS).

Usai membela Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi pada jeda internasional November 2024, Paes memilih menikmati waktu liburannya di Bali bersama sang kekasih, Luna Bijl. Kehadirannya di Indonesia memicu spekulasi di media sosial bahwa ia mungkin akan dipanggil kembali untuk memperkuat skuad Garuda di Piala AFF mendatang.

Namun, Erick Thohir membantah spekulasi tersebut. “Enggak (dipanggil untuk Piala AFF). Saya rasa Maarten Paes sudah berjuang panjang, dia mau liburan,” kata Erick saat ditemui di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, pada Sabtu (23/11).

Pemain Bukan Robot

Erick menegaskan bahwa para pemain membutuhkan waktu untuk istirahat demi menjaga kondisi fisik dan mental mereka. Ia memahami kebutuhan Paes untuk rehat setelah melalui jadwal padat bersama klub dan timnas.

“Kadang-kadang pemain harus ada jedanya, pemain kan bukan robot. Dia perlu waktu recovery. Setelah mungkin satu tahun atau sembilan bulan bertanding, wajar jika dia ingin istirahat satu atau dua bulan,” ujar Erick.

Erick juga menegaskan bahwa PSSI tidak akan memaksakan pemain untuk bertanding jika mereka sedang dalam masa istirahat, karena risiko cedera yang lebih besar.

“Saya enggak memaksakan pemain-pemain yang sedang mengambil break, nanti malah cedera. Ingat loh, kalau Maarten cedera (bagaimana)?,” tambah Erick.

Fokus pada Kesejahteraan Pemain

Keputusan untuk tidak memanggil Maarten Paes ke Piala AFF 2024 menunjukkan komitmen PSSI untuk menjaga kesejahteraan pemain. Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup, diharapkan Paes dapat kembali dalam kondisi prima untuk kompetisi mendatang.

Sikap ini mencerminkan pendekatan yang lebih manusiawi dalam mengelola pemain, mengingat tuntutan fisik dan mental di dunia sepak bola profesional yang semakin tinggi.