BEIJING, TINTAHIJAU.com – Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil menutup perjalanan mereka di China Open 2025 dengan manis. Mereka keluar sebagai juara setelah mengalahkan pasangan unggulan kedua asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam partai final yang digelar di Olympic Sports Center Gymnasium, Minggu (27/7/2025).
Fajar/Fikri menang meyakinkan dalam dua gim langsung dengan skor 21-15 dan 21-14 dalam pertandingan yang berlangsung selama lebih dari 30 menit. Gelar ini menjadi pencapaian yang sangat disyukuri oleh keduanya, terutama setelah melewati dua turnamen berturut-turut.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua turnamen ini dengan hasil yang lumayan baik,” ujar Fajar dalam pernyataannya melalui PBSI.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka memiliki ekspektasi tinggi saat tampil di turnamen Jepang pekan lalu, namun hasil lebih baik justru datang di China. “Tuhan punya rencana lebih baik dengan juara di sini,” tambahnya.
Sementara itu, Fikri menilai kunci kemenangan mereka terletak pada keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri serta komunikasi yang baik antara pemain dan pelatih. “Saya tidak menyangka bisa juara, tidak tahu mau bicara apa,” kata Fikri singkat.
Menariknya, turnamen ini menjadi penutup kolaborasi sementara antara Fajar dan Fikri. Fajar dijadwalkan akan kembali berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto untuk menghadapi Kejuaraan Dunia pada Agustus mendatang. Sedangkan masa depan Fikri masih menunggu kejelasan, mengingat partner tetapnya, Daniel Marthin, masih dalam proses pemulihan cedera.
“Semoga kemenangan ini bisa menambah kepercayaan diri kami berdua ke depannya. Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, PBSI, pelatih yang telah membimbing kami dengan kesadaran dan ketekunan,” tutur Fajar.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pendukung yang selalu memberikan semangat tanpa henti, serta mempersembahkan kemenangan ini secara khusus untuk almarhum legenda bulutangkis Indonesia asal Bandung, Kang Iie Sumirat, yang baru saja wafat.
“Gelar ini secara khusus kami persembahkan untuk Kang Iie Sumirat,” pungkas Fajar.






