Federico Barba Siap Debut Bersama Persib, Angkat Bicara Soal Tekanan Juara dan Adaptasi

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kehadiran Federico Barba di Persib Bandung langsung menyedot perhatian publik sepak bola tanah air. Bek asal Italia berusia 31 tahun itu resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Maung Bandung di penghujung bursa transfer Super League 2025/26 dengan kontrak berdurasi satu tahun.

Menurut catatan Transfermarkt, nilai pasar Barba mencapai Rp8,9 miliar, menjadikannya salah satu pemain termahal di skuad Persib. Mantan pemain sejumlah klub Eropa itu kini tengah menyiapkan diri untuk laga debut melawan Persebaya Surabaya pada Jumat (12/9/2025).

“Sekarang saya sudah merasa lebih baik dan ini adalah pekan menuju pertandingan. Ada beberapa hari untuk mempersiapkan diri jelang pertandingan dan ini tentu sangat penting. Kami harus fokus karena kami harus menang,” ujar Barba usai sesi latihan di lapangan pendamping Stadion GBLA, Senin (8/9/2025).

Alasan Pilih Persib dan Nomor 93

Barba mengaku tidak ragu menerima tawaran Persib. Selain karena reputasi klub, ia juga terkesan dengan besarnya dukungan suporter. Sosok Stefano Beltrame, kompatriotnya yang pernah membela Persib pada 2023/24, turut memberi pengaruh.

“Saya rasa sejak awal saya tahu ini klub besar dengan banyak fans. Jadi saya bersemangat untuk merasakan pengalaman baru. Saya senang bisa berada di sini,” ucap pemain kelahiran 1 September 1993 itu.

Barba mewarisi nomor punggung 93 yang sebelumnya dikenakan Beltrame. Namun ia menegaskan nomor tersebut dipilih bukan karena faktor seniornya itu, melainkan sudah lama menjadi nomor favoritnya sejak berkarier di Eropa.

Tekanan Juara dan Adaptasi di Bandung

Dua musim terakhir Persib sukses menjuarai Liga 1. Target juara pun kembali dibebankan pada skuad asuhan Bojan Hodak. Namun Barba tidak merasa tertekan.

“Tekanan adalah hal biasa dalam sepak bola. Tekanan membuat Anda melakukan yang maksimal. Saya tidak sabar untuk memainkan pertandingan pertama pekan ini,” katanya.

Meski demikian, Barba mengakui masih perlu beradaptasi dengan kehidupan di Bandung, termasuk kondisi cuaca, gaya bermain, hingga makanan. “Saya orang Italia, saya cinta pasta dan tidak mudah untuk mengubahnya,” ujarnya sambil tersenyum.

Persaingan Ketat di Lini Belakang

Dengan tinggi badan 1,87 meter dan pengalaman di Eropa, Barba diharapkan menjadi benteng kokoh pertahanan Maung Bandung. Namun ia harus bersaing dengan barisan bek baru seperti Julio Cesar, Patricio Matricardi, Frans Putros, Hamra Hehanussa, dan Alfeandra Dewangga.

Bagi Barba, persaingan justru menjadi keuntungan bagi tim. “Sangat bagus karena banyak pemain yang berkualitas. Kami bisa bermain dengan empat bek atau tiga bek. Pertahanan merupakan hal paling utama di tim,” tegasnya.

Barba kini menunggu kesempatan debutnya, yang berpotensi menjadi awal perjalanan panjangnya bersama Persib di Liga 1 musim ini.