Maruarar Sirait Beri Bonus Pribadi Rp100 Juta untuk Para Pemain Timnas U-23 Meski Kalah dari Vietnam

Timnas Indonesia menang adu penalti atas Thailand. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Meski harus puas sebagai runner-up dalam final ASEAN Cup U-23 2025, Timnas U-23 Indonesia tetap mendapatkan apresiasi tinggi atas perjuangan mereka. Salah satunya datang dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang menyatakan akan memberikan bonus pribadi kepada seluruh anggota skuad Garuda Muda.

Pada laga final yang digelar Selasa (29/7) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Timnas Indonesia U-23 kalah tipis 0-1 dari Vietnam. Meski demikian, Maruarar atau yang akrab disapa Ara, tetap bangga terhadap performa dan semangat juang para pemain.

“Walaupun belum berhasil, kami memberikan bonus kepada setiap pemain Rp100 juta rupiah, dan kepada pelatih, satu orang pelatih Rp300 juta rupiah,” ujar Ara kepada awak media usai menyaksikan laga secara langsung.

Bonus tersebut, ditegaskan Ara, sepenuhnya berasal dari dana pribadinya. Ia menyebut bahwa penghargaan ini merupakan bentuk dukungan moril untuk para pemain muda Indonesia yang sudah berjuang maksimal di atas lapangan.

“Ya, uangnya dari pribadi saya. Saya sangat bangga dengan apa yang mereka capai. Kalian tidak sendirian, kami bersama kalian. Saya mendukung dengan hati,” ujar Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 itu.

Ara juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan, menang dan kalah adalah hal biasa, namun yang terpenting adalah semangat untuk bangkit dan terus berkembang.

Dukungan dari Maruarar pun mendapat sambutan positif dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Ia menyebut Ara sebagai bagian dari keluarga besar PSSI dan menyebut inisiatifnya sebagai sebuah berkah bagi dunia sepak bola nasional.

“Pak Ara bagian dari PSSI, dia kan ketua Piala Presiden. Jadi kalau ada dermawan-dermawan yang suka sepak bola, ya berkah,” ucap Erick, sembari menyinggung bahwa federasi juga menyiapkan bonus, meskipun belum merinci jumlahnya.

Laga final ASEAN Cup U-23 2025 berlangsung ketat. Gol tunggal kemenangan Vietnam dicetak Nguyễn Công Phương pada menit ke-37. Kekalahan ini menjadi deja vu bagi Indonesia yang juga kalah dari Vietnam di final edisi 2023 melalui adu penalti.

Pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg, tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya. Ia menilai strategi berjalan sesuai rencana dan tim menciptakan peluang yang cukup untuk bisa mencetak gol.

“Vietnam punya dua sampai tiga peluang bagus, tapi kami juga punya tiga sampai lima. Kadang Anda menang, kadang kalah. Yang terpenting, kita belajar untuk pertandingan selanjutnya,” tuturnya dalam konferensi pers usai laga.

Dukungan moral seperti yang ditunjukkan Maruarar Sirait menjadi motivasi penting bagi regenerasi sepak bola nasional, sekaligus menunjukkan bahwa perjuangan tak selalu dinilai dari hasil akhir, melainkan juga dari dedikasi dan semangat pantang menyerah.