16 Janji Sudah Mulai Direalisasikan, Bupati Reynaldy Tegaskan Komitmen Politik: Janji Bukan Sekadar Kata

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Genap 100 hari memimpin, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita mulai menepati komitmen politiknya. Dalam pernyataan terbarunya, ia menyampaikan bahwa 16 dari 30 janji politik yang diusung saat kampanye Pilkada Subang 2024 telah mulai diwujudkan dan akan terus bergulir sepanjang 2025.

“Janji bukan sekadar kata. Bagi kami, itu adalah kewajiban yang harus ditepati,” tegas Reynaldy dalam pernyataan resminya, Selasa (3/6/2025).

Langkah tersebut ditopang oleh strategi efisiensi besar-besaran dalam belanja APBD Subang, yang kemudian dialihkan ke program-program prioritas rakyat — termasuk perbaikan jalan, layanan publik, dan pemberdayaan ekonomi desa.

Reynaldy mengungkapkan, sebagian besar dari 16 janji politik yang mulai dijalankan berfokus pada pemberdayaan desa, keagamaan, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan warga.

“Postur APBD Subang 2025 akan mencerminkan perubahan. Kami mulai memutar arah anggaran agar langsung menyentuh rakyat,” jelas Reynaldy.

Bupati termuda di Jawa Barat ini juga menekankan bahwa pemerintahannya mengedepankan transparansi anggaran sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat.

“Rakyat berhak tahu uang mereka digunakan untuk siapa dan untuk apa,” kata Reynaldy.

Dalam praktiknya, Pemkab Subang mengaktifkan kanal digital dan media sosial untuk menerima dan menanggapi keluhan warga setiap hari.

“Kami responsif. Semua keluhan masuk kami tindaklanjuti secepat mungkin. Pemerintah harus hadir, bukan sekadar ada,” imbuhnya.

Dengan semangat “Ngabret”, Reynaldy–Agus menargetkan Subang sebagai daerah industri dan pertanian modern yang unggul di kawasan utara Jawa Barat. Dalam waktu dekat, mereka akan meluncurkan program pelatihan SDM lokal agar masyarakat siap menyambut masuknya investasi dan industri besar.

“Subang tidak boleh hanya jadi tempat. Rakyat Subang harus jadi pelaku. Ini soal keadilan ekonomi,” katanya

Seratus hari pertama pemerintahan Reynaldy–Agus menjadi cermin dari arah pembangunan Subang yang berbasis aksi, bukan janji. Dengan efisiensi anggaran dan fokus pada desa, masyarakat mulai merasakan perubahan sejak awal.

“Ini baru awal. Masih banyak PR. Tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan terus Ngabret demi Subang tercinta,” tutup Reynaldy.