86 Kepala Daerah Ikuti Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menyelenggarakan kegiatan Orientasi Kepemimpinan atau retret bagi para kepala daerah dan wakil kepala daerah. Kali ini, kegiatan tersebut memasuki Gelombang II dan digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kegiatan berlangsung selama lima hari, mulai Minggu 22 Juni hingga Rabu 26 Juni 2025, dan diikuti oleh 86 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya, termasuk mereka yang baru dilantik pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Pemungutan Suara Ulang (PSU), maupun rekapitulasi ulang hasil Pilkada Serentak 2024.

Salah satu pasangan kepala daerah dari Jawa Barat yang mengikuti kegiatan ini adalah Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari, yang dilantik pada 4 Juni 2025 setelah berhasil memenangkan proses PSU.

Materi Strategis dan Narasumber Nasional

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang membuka kegiatan secara langsung, menegaskan bahwa retret ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan sinergi kepemimpinan di tingkat daerah. Para peserta akan mendapatkan materi komprehensif dari 31 narasumber nasional, termasuk menteri, pejabat tinggi negara, akademisi, hingga praktisi pemerintahan.

Beberapa materi utama yang diberikan antara lain Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan, Asta Cita dan Visi Pembangunan Nasional, Program Prioritas Kementerian/Lembaga, Tugas dan Fungsi Kepala Daerah, Kepemimpinan dan Komunikasi Politik, etika Pemerintahan dan Inovasi Daerah serta team Building dan Kolaborasi Lintas Wilayah

“Materinya sama seperti Retret Gelombang I di Magelang. Namun Gelombang II ini kita pusatkan di Jatinangor karena lebih dekat dari Jakarta, sehingga lebih efisien dari segi mobilitas narasumber, termasuk para menteri,” ujar Tito dalam sambutannya.

Tito juga menyinggung keberadaan Kereta Cepat Whoosh yang kini memudahkan akses Jakarta–Bandung. Selain itu, fasilitas IPDN Jatinangor dinilai sangat mendukung pelaksanaan retret, mulai dari ruang kelas, asrama, sistem suara, hingga area makan.

“IPDN adalah lembaga pendidikan kedinasan terbesar dan tertua di Indonesia. Sangat representatif untuk kegiatan seperti ini,” tambah Tito.


Retret untuk Sekda juga Akan Digelar

Dalam kesempatan yang sama, Tito mengungkap bahwa Presiden RI telah memberikan arahan agar kegiatan serupa juga digelar bagi para Sekretaris Daerah (Sekda) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Menurut Tito, Sekda memiliki peran vital dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah. Meski bukan pemimpin politik, Sekda merupakan birokrat tertinggi yang bertanggung jawab langsung terhadap teknis pemerintahan dan administrasi.

“Jika kepala daerah adalah pemimpin politik hasil pilihan rakyat, maka Sekda adalah penggerak teknokratisnya. Sinergi keduanya sangat menentukan keberhasilan pemerintahan daerah,” jelas Tito.


Sekda Jabar: Tinggal Berengbeng!

Menyikapi rencana tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyatakan kesiapannya secara penuh. Bahkan dengan gaya khasnya, Herman menyebut hanya tinggal berengbeng (berangkat) jika instruksi sudah turun.

“Sangat siap. Tinggal berengbeng saja. Karena kami para Sekda di Jabar ini sudah terbiasa berbagi, konsolidasi, dan membahas percepatan pembangunan dalam semangat Jabar Istimewa,” ujarnya.

Herman menegaskan bahwa para Sekda di Jawa Barat telah lama menjalin komunikasi aktif dan saling mendukung dalam menjalankan agenda-agenda strategis pemerintahan.

“Kalau hari ini harus berkemas untuk berangkat retret, saya pun siap,” tegasnya antusias.

Pererat Kolaborasi Pusat dan Daerah

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menekankan bahwa retret ini tidak hanya sebagai forum belajar, tetapi juga sebagai wadah membangun jaringan, memperkuat kolaborasi, dan mempererat komunikasi lintas wilayah dan lintas jenjang pemerintahan.

“Kami percaya bahwa forum seperti ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya sinergi, disiplin, dan konsistensi dalam menjalankan roda pemerintahan. Pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota harus solid,” tegas Bima.

Ia berharap para kepala daerah yang mengikuti Retret Gelombang II ini bisa kembali ke daerah masing-masing dengan semangat baru, cara pandang yang lebih luas, serta komitmen kuat untuk membangun daerah secara berkelanjutan.

Forum Penguatan Tata Kelola dan Komitmen

Retret ini merupakan bagian dari strategi penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan berkelanjutan. Kemendagri ingin memastikan bahwa kepala daerah tidak hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi juga pemimpin transformasional yang mampu menginspirasi dan menggerakkan perubahan di daerah masing-masing.

Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi serta pengayaan wawasan yang mendalam terkait tantangan dan dinamika pembangunan daerah.

Kegiatan serupa telah dilakukan sebelumnya di Gelombang I di Magelang, dan direncanakan akan terus berlanjut sebagai agenda rutin pembinaan kepemimpinan kepala daerah.