AHY Buka ICI 2025: Infrastruktur Adalah Kunci Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif

Jakarta, TINTAHIJAU.COM — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi membuka International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Acara prestisius ini dihadiri lebih dari 7.000 delegasi dari 33 negara, termasuk para menteri, duta besar, mitra pembangunan, hingga pelaku usaha global.

Dalam pidato pembukaannya, Menko AHY menekankan bahwa infrastruktur adalah fondasi utama bagi pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan tahan terhadap krisis.

Ia menyoroti pentingnya membangun infrastruktur yang mampu menurunkan biaya logistik, meningkatkan produktivitas, menjamin ketersediaan air, energi, serta perumahan bagi masyarakat.

“Infrastruktur adalah fondasi pertumbuhan inklusif yang berkualitas tinggi. Jika kita membangun dengan bijak, dengan ketahanan, keadilan, dan urgensi, kita tidak hanya akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga mempertahankannya untuk generasi mendatang,” ujar AHY, Rabu (11/6/2025).

Mengangkat tema “Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration”, ICI 2025 menjadi forum global kolaboratif yang mempertemukan berbagai pihak lintas sektor dan lintas benua.

Dalam sambutannya, AHY juga mengingatkan bahwa Indonesia tengah berpacu melawan “tiga jam urgensi”: jam demografi, jam ekonomi, dan jam ekologi.

“Presiden Prabowo Subianto telah mengusung agenda pembangunan yang jelas dan berani. Kita harus mengamankan masa depan bangsa dengan memperkuat ketahanan pangan, air, dan energi melalui pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan,” jelasnya.

Menko AHY juga menyebut target ambisius Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam beberapa tahun mendatang.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa investasi infrastruktur harus menjadi prioritas utama, tidak hanya mengandalkan konsumsi domestik, tetapi juga menggali potensi penuh dari ekonomi riil.

ICI 2025 menjadi momentum strategis untuk memperkuat kemitraan global, memperkenalkan proyek-proyek prioritas nasional, serta merancang skema pembiayaan inovatif dan inklusif.

Konferensi ini juga diharapkan melahirkan komitmen nyata dalam membangun sistem infrastruktur yang kuat, adil, dan regeneratif.

“Saat kita menatap masa depan, mari kita ingat bahwa infrastruktur bukan hanya soal apa yang kita bangun, tetapi juga apa yang kita wujudkan. Ini tentang anak yang bisa belajar di sekolah dengan aman, petani yang bisa menyiram tanaman di tengah perubahan iklim, hingga wirausahawan yang membawa ide ke pasar,” pungkas AHY.

Konferensi ini dijadwalkan menghadirkan 15 Menteri dan 3 Wakil Menteri dari Indonesia sebagai pembicara utama dalam berbagai sesi.

Selain itu, lima sesi pleno dan lebih dari 15 sesi tematik akan membahas isu-isu strategis, mulai dari urbanisasi, infrastruktur energi bersih, konektivitas antarpulau, digitalisasi pendidikan, hingga strategi pembiayaan infrastruktur jangka panjang.