SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Encep Sugiana, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan penerapan jam malam bagi pelajar yang mulai diberlakukan di sejumlah wilayah.
Menurutnya, kebijakan tersebut memiliki dampak positif dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kedekatan keluarga hingga pencegahan kenakalan remaja.
“Kalau menurut saya, penerapan jam malam bagi pelajar ini bagus-bagus saja. Dengan begitu, anak-anak akan lebih banyak berada di rumah. Mereka bisa fokus belajar dan memanfaatkan waktu bersama keluarga,” ujar Encep Sugiana saat ditemui di Bandung, Senin (2/6/2025).
Encep menilai, suasana rumah yang lebih kondusif karena kehadiran anak-anak di malam hari bisa meningkatkan interaksi antar anggota keluarga, terutama antara anak dan orang tua. Menurutnya, hal ini penting untuk memperkuat hubungan emosional dan membangun karakter anak sejak dini.
“Ketika mereka banyak di rumah, mereka akan semakin akrab dengan kedua orang tuanya, dengan saudara-saudaranya. Interaksi seperti ini penting, apalagi malam hari adalah waktu yang ideal untuk berkumpul setelah aktivitas seharian,” ujarnya.
Lebih jauh, Encep juga menyoroti aspek keamanan dan perlindungan anak. Ia menyebut bahwa kebijakan jam malam ini berpotensi mengurangi risiko anak-anak, khususnya remaja perempuan, yang kerap bepergian sendirian di malam hari dan menghadapi potensi bahaya di luar rumah.
“Ini juga bisa meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan akibat pulang malam. Anak-anak perempuan, misalnya, kalau naik motor sendirian malam-malam, itu rawan. Dengan adanya jam malam, potensi itu bisa dihindari,” jelasnya.
Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya kebijakan ini dibarengi dengan pemahaman dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan pihak sekolah. Terutama menyangkut kegiatan belajar bersama atau tugas kelompok yang kadang dilakukan pada malam hari.
“Ya, kegiatan belajar kelompok bisa disiasati. Bisa dimaksimalkan waktunya di sore hari sebelum jam malam berlaku. Jadi anak-anak tetap bisa menyelesaikan tugasnya tanpa harus keluar malam,” imbuh Encep.
Politisi dari Fraksi PKS itu juga mengajak para orang tua agar tidak melewatkan momen ini untuk lebih aktif menjalin komunikasi dan kedekatan dengan anak-anak. Ia menyarankan agar orang tua memanfaatkan waktu malam sebagai waktu berkualitas bersama keluarga.
“Saya berharap, momen ini bisa dioptimalkan. Ajak anak makan bersama selepas Maghrib, atau pergi ke masjid untuk salat berjamaah. Kalau pun tidak ke masjid, bisa juga salat berjamaah di rumah. Intinya, manfaatkan waktu ini untuk membangun hubungan yang lebih akrab dan penuh kasih sayang,” tutur Encep.
Menurutnya, komunikasi yang hangat dan sentuhan emosional dari orang tua sangat penting untuk membentuk karakter anak dan menciptakan suasana keluarga yang harmonis.
“Kalau anak-anak merasa dekat dengan orang tuanya, hubungan yang mesra dan hangat akan terbangun. Itu jadi fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab,” katanya.
Encep berharap, kebijakan jam malam bagi pelajar ini bisa menjadi bagian dari upaya bersama dalam meningkatkan kualitas generasi muda di Jawa Barat, baik dari sisi akademik maupun karakter.
“Semoga kebijakan ini bukan hanya membuat anak-anak lebih disiplin, tapi juga membuat mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, baik dari sisi pendidikan maupun emosional. Dengan begitu, kualitas pendidikan dan kehidupan sosial pelajar di Jawa Barat juga akan meningkat,” pungkas Anggota DPRD Jabar dari Dapil Subang, Majalengka dan Sumedang itu