Anggota DPR Dukung Wacana Prabowo Batasi Game Online, Dorong Penguatan Literasi Digital

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyambut baik rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk membatasi permainan daring (game online). Wacana tersebut muncul setelah peristiwa ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Fikri, langkah pembatasan game online merupakan upaya positif untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif penggunaan teknologi secara berlebihan. Namun, ia menekankan perlunya pengawasan bersama dan penguatan literasi digital agar kebijakan tersebut berjalan efektif.

“Kami menyambut baik wacana tersebut. Tentunya perlu pengawasan bersama dan kolaborasi aktif antara sekolah, orang tua, dan pemerintah. Pengawasan tidak hanya bersifat administratif,” ujar Fikri di Jakarta, Selasa (11/11).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai insiden di SMAN 72 Jakarta bisa menjadi momentum untuk memperkuat literasi digital bagi guru, pelajar, dan orang tua. Ia berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi digital di lingkungan pendidikan maupun rumah.

Selain itu, Fikri mendorong setiap satuan pendidikan untuk memperkuat pengawasan internal guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari perundungan. Ia juga mengusulkan agar sekolah dapat menyusun kurikulum lokal yang mendukung pengawasan tersebut tanpa keluar dari ketentuan kurikulum nasional.

“Saatnya masing-masing satuan pendidikan berinisiatif menentukan mata pelajaran mana yang bisa memperkuat pengawasan internal. Guru-guru dapat berkoordinasi menyusun kurikulum lokal sesuai kebutuhan sekolah,” ujarnya dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan pembatasan game online setelah peristiwa di SMAN 72 Jakarta.

Prasetyo menyebut, hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/11).

“Beliau (Prabowo) tadi menyampaikan bahwa kita masih juga harus berpikir untuk membatasi dan mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game-game online,” kata Prasetyo.

Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah menekan potensi dampak buruk game online terhadap pelajar serta memperkuat peran pendidikan dalam pembentukan karakter generasi muda.