Anggota DPRD Jabar Ajak Masyarakat Ambil Hikmah Isra Miraj Lewat Ilmu Sains dan Pemerintahan

Anggota DPRD Jabar, dr Encep Sugiana

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Peristiwa Isra Mikraj tahun 2025 ini diperingati pada 27 Januari 2025. Pada hari ini, Pemerintah meliburkan aktivitas perkantoran dan sekolah

Peristiwa Isra’ Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.

Anggota DPRD Jabar, dr Encep Sugiana mengajak Kaum Muslim mengambil ibrah dan hikmah dari peristiwa Agung tersebut. Setidaknya ada dua yang bisa diambil ibrah dan patut dipelajari dari petistiwa tersebut.

Keduanya adalah soal ilmu sains dan pelaksanaan hikmah Isra Mikraj dalam praktek pemerintahan.

“Peringatan Isra Mi’raj Rasulullah itu kita jadikan sebagai momentum kita untuk terus belajar dan belajar dengan tidak hentinya kita untuk terus meningkatkan kemampuan berpikir kita, wawasan kita, dan pemahaman kita tentang kehidupan ini,” kata dr Encep.

“Bagaimana istilah Isra Mi’raj ini banyak sekali ya rahasia-rahasia ilmu Allah subhanahu wa ta’ala yang mestinya kita terus kaji ya terus teliti terus kita analisa sehingga menjadi pengetahuan yang mungkin kalau sekarang masih bersifat rahasia dibalik perjalanan Isra Mi’raj Rasulullah

Dia memaparkan Isra Mi’raj Rasulullah itu merupakan perjalanan yang sangat cepat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan dengan peristiwa mikraj yakni naik ke sidratul muntaha lewat 7 lapis langit.

“Tidak menutup kemungkinan dengan kajian-kajian dan penelitian yang kita lakukan yang hakikatnya adalah petunjuk dari Allah subhanahu wa ta’ala kita akan menemukan apa namanya teknologi-teknologi canggih misalnya di bidang transportasi bahwa apa yang terjadi dalam peristiwa Isra Mi’raj itu menjadi bagian dari keseharian kehidupan kita di masa yang akan datang,” terangnya.

“Misalnya perjalanan kita ya dari Bandung ke Jakarta itu memerlukan waktu berjam-jam, karena ini dengan teknologi transportasi yang lebih tinggi, sampai Jakarta bisa ditempuh dalam waktu beberapa puluh Menit begitu,” paparnya

Hal lain yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj ini adalah ‘oleh-oleh’ dari Isra Mikraj ini yaitu Sholat. Dalam aktivitas pemerintahan, banyak pelajaran yang bisa diambil dari sholat berjamaah ini.

Pertama, Encep menyebutkan dalam sholat, seorang Imam memiliki syarat tertentu, baik usia yang sudah mencukupi, maupun kecakapan dalam bacaan dan memahami syarat dan rukun sholat.

Demikian halnya dalam pemerintah, untuk menjadi seorang pemimpin perlu ada kriteria yang harus dimiliki. Dengan syarat dan kriteria itu, maka seorang imam akan dipatuhi, ditaati dan dituruti oleh Makmum, sepanjang tidak menyalahi syarat dan rukun.

“Sebuah rangkaian ibadah itu bagaimana ketaatan makmum terhadap Imam ya ketika ada instruksi-instruksi yang dilakukan oleh Imam ini terhadap makmumnya. Begitu juga sebuah rangkaian di mana ketika seorang pemimpin itu ya betul-betul diikuti oleh yang dipimpinnya maka akan terjadi keserasian keselarasan dalam kehidupan,” paparnya

Ketiga masalah kedisplinan. Dalam sholat, ada waktu dan durasi. Setiap sholat dan waktu memiliki jumlah rokaat masing-masing. Sikap disiplin dalam sholat adalah tepat wakt, dan bilangan rokaat tepat.

“Sekali lagi intinya adalah saya ingin menghimbau kepada kita semua untuk Mengambil hikmah itu, terus kita belajar dan belajar baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk juga dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena banyak di sana yang kalau kita teliti kita kaji, sarat dengan rahasia-rahasia keilmuan,” pungkasnya