INDRAMAYU, TINTAHIJAU.com – Warga Kabupaten Indramayu kini memiliki cara baru dan lebih mudah untuk mencari pekerjaan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan aplikasi Nyari Gawe, sebuah platform digital yang memfasilitasi proses pencarian kerja secara daring.
Peluncuran aplikasi tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu, pada Selasa (7/10/2025) di PT Sun Bright Lestari (PT SBL), Kecamatan Krangkeng.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan, menjelaskan bahwa aplikasi Nyari Gawe sudah tersedia di Play Store dan bisa diunduh oleh masyarakat umum.
“Aplikasi ini sudah bisa di-download di Play Store. Sejak diresmikan, sudah ada ribuan warga yang menggunakan,” ujar Asep di Indramayu, Jumat (10/10/2025).
Menurut Asep, Nyari Gawe dirancang untuk memberikan layanan dua arah: bagi pencari kerja dan perusahaan. Melalui aplikasi ini, pelamar tidak perlu datang langsung ke perusahaan, cukup mendaftar dan melengkapi dokumen secara daring.
“Semakin lengkap dokumen yang diunggah, peluang mendapatkan pekerjaan akan semakin besar,” tambahnya.
Selain mempermudah pelamar kerja, aplikasi ini juga diharapkan mampu menghapus praktik percaloan dan pungutan liar yang kerap terjadi dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa aplikasi ini merupakan langkah nyata Pemprov Jabar dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang transparan, efisien, dan bebas dari praktik curang.
“Masyarakat cukup mendaftarkan nama dan nomor telepon ke Disnaker. Nantinya HRD perusahaan akan memanggil langsung tanpa harus melamar ke banyak tempat. Prosesnya cepat dan tidak ribet,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, sistem Nyari Gawe juga memungkinkan pemerintah daerah mengirimkan data pencari kerja kepada perusahaan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut positif kehadiran aplikasi tersebut. Ia menilai Nyari Gawe dapat menjadi solusi untuk menghentikan praktik pungli dan sistem rekrutmen yang selama ini merugikan masyarakat.
“Selama ini ada warga yang harus membayar dua hingga dua setengah juta rupiah hanya untuk bisa bekerja di pabrik. Bahkan, ada yang pingsan karena antre panjang. Ini semua harus dihentikan,” tegas Lucky.
Dengan hadirnya aplikasi Nyari Gawe, pemerintah berharap masyarakat Indramayu dapat memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah, cepat, dan adil — tanpa harus melalui proses yang berbelit dan memberatkan.





