Bukan Dihapus, Bupati Subang Pastikan Hibah Guru Ngaji Aman! Tapi…

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Bupati Subang Reynaldy memastikan hibah untuk guru ngaji aman atau tidak terkena efisiensi. Hanya saja, saat ini pihaknya sedang membuat formulasi terkait penggajian.

Bupati memaparkan, jumlah guru ngaji di Kabupaten Subang sekitar 9 ribu orang. Sementara anggaran yang disiapkan untuk menggaji guru mengaji ini sekitar Rp9 miliar.

Reynaldy memastikan, hibah guru ngaji ini tidak dihapus. Hanya saja saat ini pihaknya sedang membuat skema pola penggajian guru mengaji tersebut sehingga bisa diterima langsung oleh mereka

“Bukan dihapur, hibah guru ngaji kita tahan dulu, bukan dihapus. Karena dulu skemanya gaji untuk guru ngaji itu ke organisasi, bukan langsung ke orangnya, saya ubah polanya,” kata Reynaldy.

Reynaldy memaparkan, skema yang sedang disiapkan adalah gaji guru ngaji harus menerima langsung gajinya tanpa lewat organisasi. Dengan demikian, pihaknya akan mendaftarkan semua guru mengaji akan dibuatkan rekening bjb dengan tanpa uang administrasi.

Bukan itu saja, Rey menambakan, pihaknya akan meverifikasi guru ngaji yang akan menerima gaji. Ini untuk meghindari data double atau ganda dan data siluman.

“Kita sedang buat formulasi agar guru ngaji bisa nerima itu langsung dari bjb tidak ada potongan, karena saya sempat denger ada potongan,” tegasnya

“Saya tidak mau gaji guru ngaji itu ditipin ke organisasi. Rekeningnya kita buatkan, termasuk verifikasi orangnya, jangan sampai namanya satu menerimanya dua,” imbuh Reynaldy

Reynaldy memastikan, realisasi pengupahan guru ngaji tersebut pada Juli mendatang dalam Anggaran Perubahan.

“Juli, di anggarn perubahan, akan kita langsung berikan. karena mereka juga dua kali setahun. Kita tetap bayar, kita sayang sama mereka, kita gak mau mereka udah ngajar ngaji anak-anak kita, tapi gak dikasih,” paparnya.

Kedepan, Reynaldy meminta ribuan guru mengaji ini menitikberatkan pada pendidikan akidah akhlak kepada anak-anak. Dia tidak menginginkan, anak-anak usia belia terlibat tawuran dan mengkonsumsi obat-obatan

“Oututnya saya tidak mau lagi ada anak di desa kita perang sarung, genk motor, kena eximer, tramadol. Saya ingin guru ngaji itu mengajarkan kaidah agama juga,” harap Rey.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini