MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Upaya mendorong budaya membaca di masyarakat terus diperkuat Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Salah satunya melalui Festival Literasi 2025 yang digelar Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Majalengka dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan, pada Selasa (18/11/2025).
Acara yang digelar setiap tahun ini kembali mendapat antusias tinggi dari berbagai kalangan. Sejak pagi, area kegiatan sudah dipadati pelajar, komunitas literasi, pegiat perpustakaan, hingga masyarakat umum yang ingin mengikuti rangkaian agenda festival.
Dalam sambutannya, Wabup Dena menegaskan bahwa literasi merupakan pondasi kokoh bagi pembangunan sumber daya manusia di Majalengka. Ia menyebut Festival Literasi bukan sekadar agenda rutin, melainkan gerakan nyata yang harus terus diperluas.
“Festival Literasi bukan hanya seremonial, tetapi gerakan bersama untuk mencerdaskan masyarakat Majalengka dan memperkuat karakter melalui literasi,” tegasnya.
Menurut Dena, perkembangan teknologi dan perubahan sosial menuntut masyarakat memiliki kemampuan literasi yang kuat, baik literasi membaca, digital, maupun literasi informasi. Karena itu, pemerintah daerah berkomitmen memperluas akses literasi hingga ke tingkat desa.
Kepala Disarpusda Majalengka Ono Haryono menjelaskan bahwa Festival Literasi 2025 mengusung tema “Literasi Bergerak, Majalengka Langkung Sae.” Tema ini dipilih sebagai ajakan agar literasi tidak hanya hadir di perpustakaan, tetapi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Festival berlangsung pada 18–19 November 2025 dan menghadirkan berbagai kegiatan, di antaranya:
• Pameran buku dari berbagai penerbit
• Lomba menulis dan membaca puisi
• Seminar dan diskusi literasi
• Workshop menulis kreatif
• Stand literasi dari komunitas dan sekolah
• Aktivitas bermain edukatif untuk anak
“Melalui rangkaian kegiatan ini, kami ingin meningkatkan minat baca dan memperkuat budaya literasi di masyarakat. Pesertanya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, komunitas literasi, pegiat perpustakaan, guru, hingga masyarakat umum,” ujar Ono.
Ono juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Kabupaten Majalengka, para sponsor, komunitas literasi, dan sekolah-sekolah yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan festival. Menurutnya, sinergi ini menjadi bukti bahwa literasi telah menjadi perhatian bersama.
“Kami berharap festival ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkembang, berekspresi, dan memperluas wawasan. Semoga Majalengka semakin maju dalam membangun budaya literasi dan melahirkan generasi yang kreatif serta berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Festival Literasi 2025 diharapkan menjadi energi baru bagi Majalengka untuk terus memperluas ekosistem literasi sekaligus menginspirasi masyarakat agar semakin dekat dengan dunia membaca dan pengetahuan.






