Dorong Percepatan, Bupati Subang Instruksikan PUPR Mulai Proyek Akhir September

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menegaskan agar seluruh proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Subang sudah mulai berjalan pada akhir September ini. Hal ini ia sampaikan sebagai bentuk dorongan agar percepatan pembangunan benar-benar terealisasi.

Menurut Bupati Reynaldy, percepatan tersebut penting karena saat ini sudah memasuki pertengahan September, sementara hasil evaluasi dari Gubernur Jawa Barat baru akan turun di tengah bulan ini. Setelah evaluasi itu keluar, seluruh proyek bisa langsung dilaksanakan.

“Start untuk pembangunan infrastruktur akhir September ini harus sudah jalan. Karena kita baru pertengahan September nanti turun evaluasi dari gubernur, setelah evaluasi turun baru itu bisa jalan semua,” jelas Reynaldy.

Dalam kesempatan itu, Bupati kembali menekankan agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Subang benar-benar menjalankan setiap proyek sesuai aturan. Ia menolak praktik titip-menitip proyek dan mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan kedekatan pribadi atau jabatan untuk memenangkan tender.

“Saya meminta semuanya fair sesuai ketentuan. Tidak ada yang boleh titip-titip. Kalaupun ada orang dekat saya yang ikut, tetap harus sesuai aturan. Yang utama itu kualitas, bukan karena embel-embel orang saya atau bukan,” tegasnya.

Reynaldy menekankan kualitas sebagai faktor utama dalam setiap pekerjaan. Menurutnya, masyarakat Subang berhak mendapatkan hasil pembangunan yang baik dan bermanfaat.

“Kualitas juga harus diperhatikan betul-betul. Saya tidak mau ada yang dimenangkan hanya karena ini saudaranya bupati atau orangnya bupati, sehingga mengabaikan kualitas. Itu saya tidak mau,” ujar Reynaldy.

Ia juga menambahkan bahwa pesan ini selalu ia sampaikan berulang kali dalam rapat dan briefing bersama jajaran.

“Setiap saya rapat saya selalu tekankan. Siapapun itu, meski dekat dengan saya, kalau coba main proyek, itu di luar saya. Yang dilihat tetap spesifikasi dan kualitas. Itu nomor satu,” ucapnya.

Selain kualitas dan transparansi, Bupati Reynaldy mendorong penggunaan sistem e-katalog untuk mempercepat proses pengadaan. Pasalnya, sistem lelang manual dinilai terlalu lama dan bisa memakan waktu hingga 45 hari.

“Saya menekankan dan mewanti-wanti PUPR untuk bisa melaksanakan semuanya cepat karena waktunya mepet. Kalau lelang manual bisa lama. Maka saya minta kita rubah pakai e-katalog, dan acuan bisa melihat ke provinsi atau kabupaten lain yang sudah menerapkannya,” jelas Reynaldy.

Bupati juga sudah meminta PUPR untuk melakukan studi banding ke daerah lain yang lebih dulu menggunakan sistem e-katalog, agar Subang bisa segera menyesuaikan

Dengan langkah ini, Bupati Reynaldy berharap pembangunan infrastruktur di Subang tidak hanya bisa dipercepat, tetapi juga dilakukan secara bersih, transparan, dan menghasilkan kualitas yang terbaik.

“Saya ingin Subang bisa maju dengan cara yang benar, dengan kualitas yang baik. Karena yang terpenting itu hasil yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekadar proyek selesai,” pungkasnya.