SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Subang, H. Adik, mengkritisi pola pelaksanaan pelatihan keterampilan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Menurutnya, selama ini program pelatihan terkesan hanya bersifat satu arah tanpa memastikan penyaluran tenaga kerja pasca-pelatihan.
“Kalau mindset-nya hanya melaksanakan pelatihan, kesannya semua tenaga kerja kita belum punya keterampilan. Padahal banyak yang sudah dilatih, tapi output-nya menganggur karena tidak ada penyaluran,” ujar H. Adik, Senin (29/7/2025).
H. Adik menegaskan bahwa Disnakertrans seharusnya tidak hanya fokus memberikan pelatihan, tetapi juga memfasilitasi lulusan pelatihan maupun mereka yang memiliki keterampilan namun kesulitan mendapatkan pekerjaan.
“Misalnya hari ini melatih 50 peserta, maka setelah pelatihan Dinas harus langsung memfasilitasi atau menyalurkan mereka ke perusahaan. Jangan dilepas begitu saja hingga akhirnya menganggur. Anggaran bisa sia-sia,” tegasnya.
Ia mencontohkan, dengan anggaran pelatihan mencapai Rp2 miliar dan target ratusan peserta, Disnakertrans seharusnya sejak awal menyiapkan perusahaan yang siap menerima tenaga kerja terlatih tersebut.
“Jangan lagi ada istilah menunggu kebutuhan pabrik. Tidak bisa begitu. Harus terencana sehingga penyaluran tenaga kerja lebih terarah. Pabrik di Subang ini banyak,” tambahnya.
H. Adik juga menyoroti masalah pekerja yang sebelumnya pernah bekerja namun kini menganggur. Menurutnya, kelompok tersebut juga harus difasilitasi oleh Disnakertrans untuk mendapatkan peluang kerja kembali.
“Intinya, jangan hanya bikin pelatihan tapi tidak ada tindak lanjutnya. Kita ingin tenaga kerja Subang yang sudah punya keterampilan benar-benar terserap di dunia kerja,” pungkasnya.