dr. Encep Sugiana: Pemberian Sanksi Harus Bernilai Edukasi, Bukan dengan Kekerasan

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dr. Encep Sugiana, menegaskan bahwa setiap tindakan disiplin di lingkungan sekolah harus berorientasi pada nilai edukatif, bukan bersifat kekerasan atau menimbulkan trauma bagi peserta didik.

 

Pernyataan itu disampaikan dr. Encep menanggapi kasus yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Banten, di mana seorang kepala sekolah diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

 

Menurutnya, pelanggaran tata tertib oleh siswa memang tidak bisa ditoleransi karena menyangkut aspek kedisiplinan yang menjadi bagian penting dari proses pembelajaran dan pendidikan karakter.

 

“Kedisiplinan adalah bagian dari proses pembinaan. Pelanggaran harus tetap ditindak, tapi penegakan disiplin harus dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana. Tindakan yang dilakukan tidak boleh menimbulkan trauma atau kebencian pada anak,” ujar dr. Encep.

 

Politisi asal Dapil Subang–Majalengka–Sumedang itu menekankan, setiap sanksi sebaiknya menjadi bagian dari proses pembelajaran yang membangun kesadaran siswa atas kesalahannya. Dengan begitu, sanksi tidak hanya menjadi bentuk hukuman, tetapi juga sarana pendidikan yang menumbuhkan tanggung jawab dan kesadaran diri.

 

“Yang harus dimunculkan adalah perasaan bersalah yang konstruktif, bukan rasa takut. Anak didik perlu diarahkan agar memahami kesalahannya dan berkeinginan memperbaikinya,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, dr. Encep juga mengingatkan agar pihak sekolah dan orang tua dapat bekerja sama dalam menegakkan kedisiplinan siswa. Ia menilai, orang tua pun harus legowo jika pihak sekolah memberikan tindakan dalam konteks pembinaan.

 

“Kalau konteksnya adalah pendidikan dan pembinaan, saya pikir orang tua juga harus memahami. Jangan sampai sikap berlebihan justru mengaburkan tujuan utama dari proses mendidik anak,” pungkasnya.

Dengan demikian, ia berharap setiap institusi pendidikan dapat terus mengedepankan pendekatan humanis dan edukatif dalam menegakkan kedisiplinan di lingkungan sekolah.