Majalengka, TINTAHIJAU.COM — Rencana pembangunan embarkasi haji di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bukan lagi sekadar wacana.
Bupati Majalengka, Eman Suherman, menyatakan proyek senilai Rp200 miliar ini telah mendapat lampu hijau dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahkan telah sampai ke telinga Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
“Pak Gubernur bilang langsung ke saya, ‘Kita bangun di sini ya, Asrama Haji atau Embarkasi’. Saya tanya kapan? Beliau jawab 2026. Saya ingat betul, anggarannya Rp200 miliar dan itu cukup,” ujar Eman usai Rapat Paripurna DPRD Majalengka, Kamis (3/7/2025).
Rencana strategis ini dinilai sebagai salah satu langkah krusial dalam mengoptimalkan fungsi BIJB Kertajati yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal, meskipun telah menjadi pintu keberangkatan haji dan umrah untuk sebagian wilayah Jawa Barat.
Akhiri Ketergantungan pada Embarkasi Indramayu
Menurut Eman, pembangunan embarkasi atau asrama haji di dalam kawasan BIJB Kertajati sangat penting untuk mengakhiri ketergantungan pada embarkasi Indramayu yang selama ini masih digunakan meski jemaah sudah terbang dari Kertajati.
“Dengan embarkasi di lokasi bandara, pelayanan jemaah akan jauh lebih efisien. Wilayah seperti Majalengka, Cirebon, Indramayu, Subang bisa langsung terlayani dari titik keberangkatan yang sama,” tegasnya.
Lahan Strategis Sudah Disiapkan, DED Segera Diusulkan
Eman mengungkapkan bahwa terdapat lahan strategis di dalam kawasan bandara yang sebelumnya direncanakan untuk pembangunan hotel bintang lima namun tak kunjung terealisasi.
Lahan tersebut kini menjadi kandidat kuat lokasi embarkasi setelah direstui oleh Gubernur.
“Pak Gubernur memerintahkan agar Pemkab Majalengka segera menyampaikan surat resmi permohonan anggaran kepada Sekda Provinsi Jawa Barat untuk penganggaran Detailed Engineering Design (DED). Ini sudah kita siapkan,” kata Eman.
Sebelumnya, memang sempat ada tawaran hibah lahan dari perusahaan nasional, namun karena lokasinya berada di luar bandara, rencana itu ditolak Gubernur demi efisiensi dan integrasi kawasan.
Politik Anggaran dan Komitmen Pusat Daerah
Yang menarik, proyek ini kini menyatukan kepentingan strategis daerah dan pusat. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, disebut sudah menyatakan dukungannya secara langsung dalam pertemuan dengan Gubernur Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang.
Dukungan ini menjadi sinyal kuat bahwa jika proses administrasi dan perencanaan berjalan lancar, pembangunan bisa dimulai pada 2026, sesuai arahan Gubernur.
Momentum Kebangkitan BIJB
Eman tak menampik, pembangunan embarkasi ini adalah peluang besar untuk membangkitkan kembali geliat BIJB Kertajati, yang selama ini dinilai “mati suri” akibat minimnya penerbangan reguler dan terdesak oleh proyek transportasi lain seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
“Kalau umrah juga bisa dari sini, bukan cuma haji, BIJB pasti hidup. Traffic naik, ekonomi sekitar bergerak, usaha kecil tumbuh,” tegasnya.
Ia berharap proyek strategis ini benar-benar menjadi prioritas Pemprov Jabar, dan tidak hanya berhenti pada janji. “Mudah-mudahan Pak Gubernur tidak lupa dan tetap komit. Kita kawal bersama-sama,” pungkas Eman.