Pemerintahan

Garut Tetapkan Status Siaga Bencana, Pemkab Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

×

Garut Tetapkan Status Siaga Bencana, Pemkab Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Gunung CIkuray di Garut

GARUT, TINTAHIJAU.com– Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status siaga bencana menyusul serangkaian bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut sepanjang Sabtu, 28 Juni 2025. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Bupati Garut, Syakur Amin, yang menyebutkan bahwa potensi curah hujan tinggi dalam sepekan ke depan turut menjadi pertimbangan utama dalam penetapan status tersebut.

“Berdasarkan informasi dari BMKG, bahwa seminggu ke depan di Garut akan mengalami hujan terus-menerus,” ujar Syakur dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/6/2025).

Syakur menuturkan bahwa dirinya bersama Wakil Bupati Putri Karlina telah mengoordinasikan berbagai elemen pemerintahan di Garut untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dan penanggulangan bencana. Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta aktif dalam upaya pencegahan bencana, terutama di lingkungan masing-masing.

“Kita lebih menekankan pada upaya pendalaman pencegahan yang lebih lanjut,” tegasnya.

Bencana yang melanda Garut pada Sabtu (28/6) mencakup tiga titik longsor di Kecamatan Cilawu pada pagi hari, yang sempat melumpuhkan jalur utama Garut-Tasikmalaya via Cilawu. Selain itu, banjir akibat luapan Sungai Cimanuk pada siang harinya turut merendam sejumlah permukiman.

Tercatat, sebanyak 313 rumah terdampak banjir, dengan rincian 285 rumah di Haurpanggung (Tarogong Kidul), 15 rumah di Ciwalen (Garut Kota), 5 rumah di Sukaresmi, 7 rumah di Sukakarya, dan 1 rumah di Cintadamai. Selain pemukiman, enam ruas jalan turut terdampak: satu jalan tertutup longsor di Cilawu, empat jalan rusak di Cilawu dan Sukaresmi, serta satu jalan tergenang banjir di Tarogong Kidul.

Wakil Bupati Putri Karlina menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang menimpa warganya. Ia juga mengajak masyarakat bersama pemerintah setempat untuk lebih aktif menjaga lingkungan, termasuk melalui kegiatan kerja bakti dan pemeriksaan saluran irigasi.

“Kami juga mengajak pemerintahan setempat bersama warga untuk giat melakukan kerja bakti dan memeriksa kondisi irigasi di sekitar, agar lancar dan mampu menampung debit air dan curah hujan yang tinggi,” kata Putri.

Putri juga berharap agar jajaran pemerintahan, khususnya SKPD, camat, dan kepala desa dapat menjadi contoh dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Kita layani dan pastikan saluran-saluran drainase di sekitar rumah itu lancar dan tidak tersumbat,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Garut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor ke pihak terkait jika terjadi tanda-tanda bencana di wilayah masing-masing. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi wilayah selama masa siaga ini berlangsung.

Sumber: detikJabar