‎Gencarkan Imunisasi, Aisyiyah Gandeng Kemenkes Tangani Anak Zero Dose di Majalengka‎‎

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Upaya menurunkan angka anak tanpa imunisasi atau zero dose terus digenjot. Pimpinan Pusat Aisyiyah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI menggelar kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Nasional di Kabupaten Majalengka, Kamis (10/07/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Kober As Sakinah, Cibogor, Kecamatan Ligung, dengan menyasar balita yang belum pernah mendapatkan imunisasi dasar.‎‎

Wakil Sekretaris Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Tuti Alawiyah,.MSSW, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional pengentasan zero dose yang menyasar tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Majalengka.‎‎

“Anak-anak yang sama sekali belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap kita sebut sebagai zero dose. Mereka menjadi prioritas untuk mendapat imunisasi melalui program ini,” ungkap Tuti.‎‎

Program ini telah berlangsung sejak pertengahan Mei dan akan berjalan hingga September 2025. Aisyiyah menggandeng berbagai elemen organisasi, termasuk struktur wilayah hingga daerah, serta didukung oleh Pimpinan Muhammadiyah.‎‎

Fokus di Tujuh Kabupaten Rendah Imunisasi‎‎

Menurut Tuti, Jawa Barat mencatatkan tujuh wilayah dengan cakupan imunisasi dasar terendah, yakni Majalengka, Purwakarta, Kuningan, Ciamis, Karawang, Subang, dan Sumedang.‎‎

“Di Majalengka sendiri, program ini menyasar anak-anak usia 0 hingga 24 bulan, baik yang belum sama sekali diimunisasi maupun yang belum mendapatkan imunisasi lengkap,” katanya.‎‎

Sementara itu, Ketua Divisi Pemberdayaan Masyarakat Majelis Kesehatan Aisyiyah Jawa Barat, Rini Susiati, SKM mengungkapkan alasan Majalengka menjadi lokasi prioritas adalah karena rendahnya capaian imunisasi anak.

‎‎“Saat ini, capaian baru 22 persen dari target 60 persen anak yang harus diimunisasi. Padahal idealnya, cakupan imunisasi minimal 80 persen untuk mencegah wabah penyakit menular,” jelas Rini.‎‎

25 Kader Terjun ke Lima Kecamatan Prioritas‎‎

Dalam upaya konkret, Aisyiyah menurunkan 25 kader ke lima kecamatan prioritas: Ligung, Leuwimunding, Jatiwangi (Loji), Dawuan, dan Sumberjaya. Masing-masing kader ditargetkan mengimunisasi 18 anak dari total 31 anak sasaran, sehingga total 465 anak ditargetkan mendapatkan imunisasi selama program ini berlangsung.‎‎

Selain imunisasi, edukasi juga menjadi bagian penting. Setiap kader ditugaskan untuk menggelar empat kali sesi edukasi kepada masyarakat, dengan target minimal 100 orang per kader.

Materi edukasi mencakup pentingnya imunisasi dan berbagai penyakit berbahaya yang bisa dicegah melalui vaksinasi.‎‎

“Kebanyakan kendala di lapangan adalah kurangnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya imunisasi. Sosialisasi ini sangat dibutuhkan,” kata Rini.‎‎

Program ini akan berlangsung hingga September 2025, dengan sistem monitoring dan evaluasi ketat untuk memastikan target tercapai.

Aisyiyah berharap keterlibatan masyarakat bisa semakin besar agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah sejak dini.‎