BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Provinsi Jawa Barat memperkirakan mekanisme pembagian keberangkatan jemaah haji pada 2026 akan berbeda dari tahun sebelumnya. Perubahan ini dipicu oleh pengurangan kuota haji Jawa Barat, dari 38.723 jemaah menjadi 29.643 jemaah.
Pelaksanaan keberangkatan ibadah haji 2026 rencananya dilakukan melalui dua embarkasi, yakni Bekasi (JKS) dan Indramayu. Berdasarkan informasi sementara, sebanyak 17.000 jemaah dari Embarkasi Indramayu akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
“Ada juga jemaah yang tadinya di Indramayu harus pindah. Kenapa? Karena slot jemaah yang sudah ditetapkan di Embarkasi Indramayu itu sebanyak 17.314 jemaah,” ujar Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenhaj Jabar, Boy Hari Novian, Selasa (18/11).
Boy menjelaskan, beberapa kabupaten/kota yang sebelumnya dijadwalkan berangkat dari Indramayu harus dialihkan karena keterbatasan kapasitas. Kabupaten Bekasi, misalnya, harus berpindah ke Embarkasi Bekasi meski secara geografis lebih dekat. “Jika kami menarik jemaah dari Cianjur dan Sukabumi, jumlahnya tidak cukup. Kami membutuhkan 3.000 jemaah untuk memenuhi kuota,” katanya.
Lebih lanjut, Boy mengungkapkan bahwa 19 kabupaten/kota akan diberangkatkan melalui Kertajati dan Indramayu. Daerah-daerah tersebut antara lain Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Sementara itu, untuk mengisi 12.329 kuota dari Embarkasi Bekasi, Kemenhaj Jabar akan memilih kabupaten/kota yang diberangkatkan dari JKS, seperti Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, serta Kota Depok.
Slot yang tersedia yakni 17.300 di Asrama Haji Indramayu dan 12.000 di Bekasi, sehingga pembagian harus dilakukan secara split. Boy juga meminta para kepala daerah menginformasikan rencana perubahan ini kepada jemaah masing-masing. “Ini sudah menjadi ketentuan dari pusat, sehingga perlu disosialisasikan dengan baik,” ujarnya.
Terkait jemaah dari wilayah Bandung Raya, Boy mengatakan bahwa tahun ini seluruhnya akan ditempatkan di Asrama Haji Indramayu. “Kemarin hanya Kabupaten Bandung saja, tetapi tahun ini semua Bandung Raya masuk Indramayu,” jelasnya.
Perubahan mekanisme tersebut diharapkan dapat mengakomodasi keterbatasan kuota sekaligus memastikan proses keberangkatan berjalan lancar pada musim haji 2026.






