SUBANG, TINTAHIJAU.com- Penjabat Bupati Imran menghadiri Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) Jawa Barat di Kecamatan Ciater, Senin (10/06/2024).
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Eem Suhaemah mengungkapkan Opadi dilakukan sebagai upaya pemantauan dan pengendalian harga kebutuhan pokok di Provinsi Jawa Barat.
“Kenapa hari ini dilaiukan? Ini strategi untuk pemantauan dan pengendalian harga di 27 Kabupaten Kota . Kami terus melakukan stabilisasi harga agar harga kebutuhan pokok tidak naik,” kata Eem
Eem menambahkan dalam satu tahun Pemprov Jawa Barat melakukan 4 kali operasi pasar. Namun khusus Kabupaten Subang sudah mengadakan beberapa kali operasi pasar yang diinisiasi oleh Pemda Subang sendiri.
“Provinsi Jawa Barat satu tahun ini melakuian 4 kali operasi pasar di Idul Fitri lalu, saat ini menjelang Idul Adha, nanti saat Natal dan Tahun Baru, dan ketika operasi pasar dirasa perlu dilakukan. Kabupaten Subang telah melakukan operasi pasar baik dilakukan oleh Pemda Subang sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain,” katanha
Pj Bupati Subang Imran menyatakan Opadi Provinsi Jawa Barat yang dilakukan di Ciater merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
“Hari ini Pemprov Jawa Barat bersama Pemda Subang kembali mengadakan Operasi Pasar Murah Bersubsidi sebagai bentuk kepedulian Pemerintah kepada seluruh warga masyarakat yang ada di Kabupaten Subang khususnya Ciater,” kata Imran
Dalam Opadi kali ini terdapat sebanyak 2000 paket sembako yang dialokasikan di mana 1000 paket dialokasikan di Kecamatan Ciater dan 1000 sisanya dialokasikan ke Kecamatan Legonkulon.
“Ada 2000 paket yang diberikan kepada Subang. 1000 paket ada di Ciater, 1000 paket lagi di Legonkulon. Ini bentuk keadilan karena ada di perbatasan selatan dan di perbatasan utara.”
Dr. Imran berharap pelaksanaan Opadi di Ciater berlangsung dengan tertib dan meminta kepada ibu-ibu yang hadir untuk menjadi pelopor gerakan tanam dan ternak keluarga di rumah masing-masing sebagai upaya pengendalian harga kebutuhan pokok.
“Tidak perlu berebutan. Ayo kita lakukan dengan tertib. Ayo ibu-ibu kita galakkan gerakan tanam dan ternak keluarga digerakan kembali. Kalau bisa di setiap rumah ada tanaman cabai sambil pelihara ayam sepasang,” imbuhnya