Pemerintahan

Mahasiswa Temui Pimpinan DPR, Soroti Krisis Ekonomi dan Desak Investigasi Dugaan Makar

×

Mahasiswa Temui Pimpinan DPR, Soroti Krisis Ekonomi dan Desak Investigasi Dugaan Makar

Sebarkan artikel ini
Tiga Wakil Ketua DPR RI bertemu perwakilan mahasiswa di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025). (Sumber: KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Perwakilan mahasiswa bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Cucun Ahmad Syamsurijal (PKB), dan Saan Mustofa (NasDem).

Dalam kesempatan itu, Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Agus Setiawan menyampaikan berbagai aspirasi mahasiswa terkait kondisi bangsa. Ia menyoroti situasi ekonomi Indonesia yang dinilainya kian mengkhawatirkan.

“Sebagai warga negara, kami khawatir kondisi ekonomi ke depan seperti apa. Masyarakat banyak yang terjepit, di-PHK, daya beli menurun, sementara muncul kabar kenaikan tunjangan DPR. Hal ini menimbulkan kekecewaan,” ujar Agus dalam pertemuan, sebagaimana disiarkan Breaking News KompasTV.

Agus juga mengkritik sikap sejumlah anggota dewan yang dianggap melupakan rakyat setelah duduk di kursi parlemen. “Kami seakan hanya dimanfaatkan setiap momen pemilu dengan janji-janji, tapi ketika sudah berkuasa, rakyat seolah terlupakan,” imbuhnya.

Selain soal ekonomi, mahasiswa juga menyinggung gelombang aksi unjuk rasa yang marak sepanjang Agustus lalu. Agus menilai krisis multidimensi—meliputi demokrasi, legislasi, sosial ekonomi, hingga keamanan—telah memicu mahasiswa kembali turun ke jalan.

Ia mencontohkan kasus meninggalnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan dalam aksi demonstrasi di Jakarta. “Affan menjadi korban akibat tindakan aparat, hal ini yang memantik rasa kemanusiaan kami untuk bergerak,” ucap Agus.

Mahasiswa turut menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut adanya dugaan makar di balik aksi-aksi tersebut. Agus menilai tuduhan itu membuat gerakan mahasiswa menjadi terhambat. “Kami khawatir gerakan kami ditunggangi oknum, sehingga harus jelas siapa dalangnya,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Agus menyampaikan dua permintaan utama. Pertama, agar DPR membentuk tim investigasi independen untuk mengusut dugaan makar yang mencuat dalam aksi-aksi demonstrasi. Kedua, ia mendesak para anggota dewan agar benar-benar menjalankan amanat rakyat.

“Kami berharap amanat yang dibebankan kepada pundak bapak-bapak sekalian dijalankan dengan sungguh-sungguh untuk rakyat,” tegas Agus.