Mengurai Gebrakan 100 Hari Pemerintah Kabupaten Subang di Bawah Kepemimpinan Reynaldy-Agus

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Dalam waktu 100 hari pertama masa jabatannya sebagai Bupati Subang, Kang Rey menunjukkan komitmen kuat terhadap perubahan.

Dengan semangat kerja cepat dan tanggap yang ia sebut sebagai “Ngabret”, sebanyak 15 gebrakan strategis dan luar biasa berhasil diimplementasikan demi mewujudkan Kabupaten Subang yang bersih, maju, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

  1. Sidak Kantor Bapenda: Awal dari Reformasi Pelayanan

Langkah awal yang dilakukan Kang Rey adalah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Sidak ini menjadi simbol reformasi pelayanan publik, memastikan bahwa aparatur sipil negara bekerja sesuai tupoksi dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat tanpa pungli dan hambatan birokrasi.

  1. Evaluasi Besar Dana Hibah

Dalam rangka meningkatkan transparansi anggaran, Kang Rey melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyaluran dana hibah. Program ini bertujuan memastikan bantuan yang diberikan pemerintah benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan, serta mencegah terjadinya penyalahgunaan dan tumpang tindih program bantuan.

  1. Efisiensi Anggaran Rp140 Miliar: Fokus ke Infrastruktur

Kebijakan efisiensi anggaran berhasil menghemat Rp140 miliar dari belanja yang kurang efektif, dan dana ini kemudian dialokasikan ulang untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, dan fasilitas umum lainnya yang sangat dibutuhkan warga.

  1. Reformasi Birokrasi: Struktur Ramping, Kinerja Maksimal

Kang Rey menegaskan bahwa birokrasi harus menjadi mesin pelayanan, bukan hambatan. Melalui restrukturisasi birokrasi, ia mulai menata ulang sistem kerja di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih efisien, transparan, dan akuntabel.

  1. Apresiasi Dunia Kreatif: Subang Fest

Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif dan seniman lokal, digelar Subang Fest—ajang ekspresi dan promosi kreativitas warga Subang. Acara ini membuka ruang kolaborasi lintas komunitas dan memperkuat identitas budaya daerah.

  1. Satgas Anti-Premanisme di Kawasan Industri

Untuk menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman, dibentuk Satuan Tugas Anti Premanisme khusus di kawasan industri. Keberadaan Satgas ini mendapat dukungan luas dari pelaku usaha dan pekerja, karena mampu menciptakan rasa aman dan kondusif.

  1. Pelayanan KTP Tanpa Pungli dan Lebih Cepat

Salah satu pelayanan publik yang paling dirasakan masyarakat adalah pembuatan dan pengurusan KTP yang kini mudah, cepat, dan tanpa pungli. Program ini merupakan bagian dari pelayanan prima dan digitalisasi kependudukan.

  1. Tanggap Bencana: Gercep di Lapangan

Kang Rey menunjukkan kepemimpinan tanggap bencana dengan langsung turun ke lokasi saat terjadi bencana alam. Pendekatan “Gercep” (gerak cepat) ini mempercepat distribusi bantuan dan pemulihan pasca-bencana.

  1. Menyerap Aspirasi Lewat Media Sosial

Memanfaatkan era digital, Kang Rey aktif menggunakan media sosial sebagai kanal interaksi langsung dengan warga. Lewat platform ini, ia menyerap keluhan, saran, dan masukan warga secara real time.

  1. Tinjauan Langsung Proyek Infrastruktur

Tidak hanya menerima laporan di belakang meja, Kang Rey turun langsung meninjau proyek-proyek strategis, seperti pembangunan jalan Dangdeur–Gambarsari di Kecamatan Pagaden, memastikan pengerjaan tepat waktu dan berkualitas.

  1. Penertiban Bangunan Liar

Sebagai bagian dari penataan kota dan tata ruang, Kang Rey memerintahkan penertiban bangunan liar yang melanggar aturan. Penertiban dilakukan secara humanis dan disertai solusi relokasi yang layak.

  1. Program Saba Desa: Serap Aspirasi Langsung

Melalui program Saba Desa, Kang Rey berkeliling ke berbagai desa untuk berdialog langsung dengan warga. Aspirasi yang didapat menjadi bahan baku utama dalam penyusunan program-program pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

  1. Optimalisasi Aplikasi Diskominfo

Dalam mempercepat digitalisasi pelayanan publik, Kang Rey mengembangkan dan mengoptimalkan aplikasi Diskominfo, yang menjadi pusat informasi, pengaduan, dan layanan berbasis teknologi.

  1. Jumsih: Kembali ke Semangat Gotong Royong

Ia juga mewajibkan seluruh OPD dan perangkat daerah untuk menggelar program Jumat Bersih (Jumsih). Program ini bukan sekadar soal kebersihan lingkungan, melainkan juga memperkuat nilai gotong royong antarpegawai dan masyarakat.

  1. Filosofi Cinta Tanah Kelahiran: “Ngabret Nyaah ka Indung”

Semua langkah cepat dan berani ini dilandasi oleh filosofi Kang Rey: “Ngabret nyaah ka indung, nyaah ka lembur.” Bekerja dengan cinta dan sepenuh hati untuk ibu pertiwi dan tanah kelahiran. Bagi Kang Rey, memimpin adalah pengabdian, bukan sekadar jabatan.

100 hari kerja Kang Rey sebagai Bupati Subang telah menunjukkan arah perubahan yang jelas dan terukur. Dari reformasi birokrasi hingga pembangunan infrastruktur, dari seni budaya hingga pelayanan digital, semuanya dijalankan dalam satu komitmen: membangun Subang dari hati, dengan semangat “Ngabret”.

Jika 100 hari saja sudah penuh gebrakan, publik kini menanti, akan seperti apa 5 tahun masa kepemimpinan Kang Rey membawa Subang ke masa depan?