SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Subang tengah menjajaki pendirian Sekolah Rakyat di wilayah Kecamatan Cibogo, tepatnya di sekitar area Politeknik Negeri Subang. Pembangunan sekolah ini menjadi bagian dari program nasional yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025.
Asisten Daerah (Asda) Subang, Hidayat, menyampaikan bahwa lahan yang disiapkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat tersebut memiliki luas minimal 8,5 hektare. Namun, pihaknya tengah berupaya menyiapkan lahan lebih dari 15 hektare guna mendukung berbagai fasilitas pendidikan yang representatif.
“Kita ingin sekolah ini benar-benar lengkap. Nantinya akan ada fasilitas ibadah, olahraga, hingga sarana praktik bagi siswa,” ujar Hidayat.
Sekolah Rakyat ini direncanakan akan mencakup jenjang pendidikan setara SD, SMP, dan SMA, dengan kapasitas awal sekitar 1.000 siswa. Proses rekrutmen siswa akan melibatkan panitia khusus yang dibentuk oleh Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten Subang.
Saat ini, tim sedang melakukan survei dan verifikasi atas status kepemilikan lahan, untuk memastikan bahwa lahan yang digunakan memang milik pemerintah.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyatakan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari program nasional untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Target kami, sebanyak 100.000 anak akan mulai belajar di Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru, Juli 2025,” kata Wamensos saat menghadiri bakti sosial operasi katarak dan peluncuran KTP digital di Kabupaten Subang, Kamis (28/5).
Ia menambahkan, sebanyak 100 Sekolah Rakyat akan dibuka secara serentak di seluruh Indonesia sebagai amanat dari Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, seluruh kementerian terkait tengah berkoordinasi dalam proses persiapannya.
Di Sekolah Rakyat, seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung negara, mulai dari seragam, perlengkapan sekolah, makanan, hingga tempat tinggal dalam bentuk asrama.
“Ini adalah sekolah boarding dengan fasilitas unggulan. Selain pendidikan umum, siswa juga akan mendapatkan pendidikan karakter serta pelatihan keterampilan yang menguatkan nasionalisme, keagamaan, dan jiwa sosial,” ujar Wamensos.
Pembangunan fisik sekolah ditargetkan dapat dimulai pada tahun 2025 setelah seluruh proses administrasi dan lahan dinyatakan siap.