SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi, didampingi Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, menghadiri Istighotsah dan doa bersama menyambut Tahun Baru 2026 di Alun-alun Subang, Rabu (31/12/2025).
Kegiatan ini menjadi penegasan arah kebijakan Pemkab Subang yang menekankan pembangunan berkeadilan, pelayanan publik tanpa pungli, serta penguatan nilai religius di tengah dinamika sosial kekinian.
Acara diikuti sekitar 8.000 guru ngaji yang tergabung dalam FKGN, guru diniyah (FKDT), dan guru madrasah (FTHMI) se-Kabupaten Subang bersama jajaran Pemerintah Daerah. Momentum ini dinilai relevan di tengah maraknya persoalan sosial, mulai dari degradasi moral, kesenjangan layanan publik, hingga isu transparansi birokrasi.
Mengusung tema “Guru Ngaji, Guru Diniyah, Guru Madrasah Siap Ngabret Mewujudkan Kabupaten Subang yang Unggul, Maju dan Kompetitif, dalam Bingkai Karya Nyata Pembangunan Berkelanjutan, Menuju Masyarakat yang Adil, Sejahtera, Demokratis dan Religius”, istighotsah ini menempatkan peran pendidik keagamaan sebagai garda terdepan pembentukan karakter masyarakat.
Dalam sambutannya, Kang Rey—sapaan akrab Bupati Subang—menegaskan bahwa pembangunan fisik harus berjalan seiring dengan pembangunan moral.
“Di tengah tantangan zaman dan derasnya arus informasi, peran guru ngaji, guru diniyah, dan guru madrasah menjadi benteng utama menjaga nilai, etika, dan persatuan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti isu kekinian terkait keadilan pembangunan dan pelayanan publik. Menurutnya, tidak boleh ada lagi diskriminasi wilayah maupun praktik “anak emas” dalam kebijakan pemerintah.
“Dengan semangat Ngabret, ikhtiar hari ini menjadi pondasi moral pembangunan berkelanjutan. Saya tegaskan, tidak ada lagi wilayah atau kelompok yang diprioritaskan sendiri. Semua warga Subang harus merasakan perubahan yang sama, sampai ke pelosok,” tegasnya.
Menjelang pergantian tahun, Kang Rey mengimbau masyarakat agar tidak merayakan malam tahun baru secara berlebihan, menghindari euforia yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan gangguan keamanan. Imbauan ini sejalan dengan upaya menjaga kondusivitas daerah dan kepekaan sosial terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah di sejumlah wilayah Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kang Rey juga menekankan terobosan layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang kini dapat diakses di seluruh kecamatan
“Mulai hari ini, urusan administrasi kependudukan bisa diselesaikan di kecamatan masing-masing. Tidak perlu lagi jauh-jauh ke Disdukcapil,” katanya.
Ia mengingatkan, jika masyarakat menemukan adanya pungutan liar atau permintaan imbalan dalam pelayanan adminduk, agar segera melaporkannya melalui akun media sosial resmi Bupati Subang. Langkah ini disebut sebagai bentuk komitmen transparansi dan pelayanan bersih yang menjadi tuntutan publik saat ini.
Acara ditutup dengan ramah tamah, penampilan seni rampak bedug, serta penyerahan santunan kepada 10 anak yatim yang bersumber dari DPR RI Komisi I, PGRI Kabupaten Subang, dan Baznas Kabupaten Subang.





