Perkuat Konektivitas Industri, Pemerintah Genjot Akses ke Pelabuhan Patimban Subang

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan percepatan pembangunan akses menuju Pelabuhan Patimban, Subang, sebagai prioritas strategis pemerintah provinsi.

Langkah ini dinilai krusial untuk membuka arus logistik industri Jabar agar lebih efisien, sekaligus menjadikan Patimban sebagai gerbang ekspor utama menggantikan ketergantungan pada Tanjung Priok.

Penegasan itu disampaikan KDM—sapaan akrab Dedi Mulyadi—saat melepas ekspor perdana produk sepatu On Cloud Running produksi PT Home Well Indonesia di kawasan Kertajati International Industrial Estate, Kabupaten Majalengka, Jumat (14/11/2025).

Menurut KDM, keberadaan Pelabuhan Patimban harus didukung konektivitas yang kuat. Karena itu, pembangunan Akses Tol Patimban terus digenjot untuk mempersingkat waktu tempuh logistik industri, terutama dari koridor Cikarang–Cibitung–Karawang dan kawasan industri Jabar bagian timur.

“Akses ke Patimban akan kita percepat dalam waktu tidak terlalu lama. Tol akan terkoneksi, sudah ada bandara di sini, dan Pemprov Jabar sangat serius menata industrialisasi,” tegas KDM.

Ia menambahkan, Patimban bukan hanya infrastruktur pelabuhan, tetapi tulang punggung baru ekspor Jawa Barat. Dengan konektivitas yang baik, ekspor dari Jabar diharapkan berjalan lebih lancar, cepat, dan kompetitif.

“Mudah-mudahan ekspor berjalan lancar, dari pabrik masuk Patimban, dan sampai ke pelanggan negara tujuan,” ujarnya.

KDM juga menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas ekspor akan berdampak langsung pada perekonomian daerah, industri, dan pelayanan publik.

“Dari ekspor lahir pajak, dari pajak kembali menjadi pelayanan publik dan mendukung industrialisasi,” katanya.

Tol Akses Patimban dibangun untuk menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo–Palimanan (Cipali). Jalan tol dengan panjang total 37,05 km itu nantinya dapat ditempuh sekitar 23 menit dari Cipali.

Tol ini digadang menjadi solusi pengurai beban logistik yang selama ini bertumpu di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan operasional penuh, ekspor dari sentra industri Karawang, Bekasi, Purwakarta, Subang, hingga Majalengka akan lebih efisien dan kompetitif.

Pemerintah menargetkan kawasan industri di timur-utara Jabar dapat menjadikan Patimban sebagai pelabuhan ekspor utama, seiring upaya provinsi menata ulang peta industrialisasi dan logistik Jawa Barat.