SUBANG, TINTAHIJAUCOM- Pj Bupati Subang Imran mengingatkan pentingnya pembaruan data terkait pertanian.
Hal ini disampaikan Imran saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual melalui Zoom Meeting
Imran menegaskan pentingnya pembaruan data terkait lahan pertanian, termasuk lahan yang dapat ditanami, lahan idle, serta kondisi irigasi.
“Permintaan dari Menko Pangan adalah memperbaiki data lahan pertanian. Kita harus pastikan laporan kita akurat: dari 84 ribu hektar yang dilaporkan, mana yang benar-benar bisa ditanami, mana yang belum ada irigasi, dan mana yang irigasinya bermasalah,” jelas Imran
Dr. Imran juga menyampaikan hasil kunjungannya ke beberapa wilayah Subang seperti Compreng dan Pusakanagara. Ia menemukan bahwa beberapa proyek irigasi tidak tersambung dengan baik.
“Saya sudah melihat langsung di lapangan. Hal ini perlu perhatian khusus untuk memastikan keberlanjutan irigasi yang memadai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Imran menekankan pentingnya sinergi antara Kelompok Tani, Koperasi Unit Desa (KUD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai kunci mendukung swasembada pangan di Kabupaten Subang.
“Kelompok tani bukan sekadar poktan (kelompok tani biasa), tetapi harus memiliki peran strategis, sama seperti KUD. Selain itu, BUMDes juga harus mengambil peran aktif di sektor pertanian, karena ini adalah potensi besar kita,” ungkapnya.
Dr. Imran menyoroti bahwa BUMDes di tingkat desa dapat bergerak lebih aktif dalam sektor pertanian, misalnya melalui pengelolaan hasil panen, distribusi pupuk, atau pemasaran produk pertanian. Menurutnya, jika BUMDes, KUD, dan kelompok tani dapat bersinergi, maka swasembada pangan bukanlah hal yang sulit dicapai.
“Berkali-kali saya sampaikan, jika BUMDes kita fokus pada sektor pertanian dan bersinergi dengan KUD serta kelompok tani, maka persoalan swasembada pangan ini sebenarnya tidak sulit,” tambahnya.