JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menyelesaikan lawatan diplomatiknya ke lima negara di kawasan Timur Tengah. Selasa pagi (15/4/2025), pukul 07.35 WIB, Presiden Prabowo bersama rombongan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kedatangan Presiden disambut langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Presiden Prabowo tampak mengenakan pakaian safari berwarna krem lengkap dengan kopiah hitam, dan menyapa satu per satu pejabat yang menunggunya di apron Lanud Halim.
Setelah menyempatkan diri berbincang dengan para pejabat yang hadir, Presiden Prabowo kemudian menaiki kendaraan dinas kepresidenan Maung Garuda dan meninggalkan lokasi.
Dalam lawatannya kali ini, Presiden Prabowo mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Kunjungan tersebut bertujuan mempererat hubungan bilateral, membahas isu-isu strategis, serta menyepakati sejumlah kerja sama. Di beberapa negara, Presiden turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama, khususnya di bidang pertahanan dan diplomasi.
Salah satu agenda penting berlangsung di Turki, di mana Presiden Prabowo memenuhi undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menjadi pembicara dalam Antalya Diplomacy Forum Ke-4 pada 11 April 2025. Di Yordania, Presiden Prabowo disambut secara hangat oleh Raja Abdullah II, sahabat lamanya, dalam pertemuan empat mata yang diikuti dengan penandatanganan tiga MoU dan satu perjanjian kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Selain memperkuat kerja sama bilateral, kunjungan Presiden Prabowo juga berfokus pada misi kemanusiaan. Ia berkonsultasi dengan para pemimpin negara mitra terkait upaya perdamaian di kawasan, serta membahas rencana Indonesia untuk mengevakuasi warga Palestina di Gaza ke tanah air.
Lawatan Presiden Prabowo ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam memperkuat diplomasi internasional, memperluas jejaring kerja sama strategis, serta berperan aktif dalam isu-isu kemanusiaan global.