MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com — Presiden Prabowo Subianto memberikan bantuan 1.000 ekor burung hantu untuk membantu petani di Majalengka, Jawa Barat, dalam mengendalikan hama tikus. Langkah ini berkaitan erat dengan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) dan tantangan yang dihadapi petani dalam mengaplikasikan metode tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mendukung keberhasilan IPHA, sebuah inovasi yang mengatur siklus pengairan sawah secara berselang (intermittent irrigation). Dengan IPHA, petani dapat menghemat penggunaan air hingga 30 persen dan meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibandingkan metode konvensional.
Namun, penerapan IPHA juga membawa tantangan baru. Sawah yang lebih dangkal ternyata memudahkan tikus mengakses batang padi, sehingga meningkatkan ancaman hama. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan solusi alami yang ramah lingkungan.
Salah satu solusi efektif yang diambil adalah menggunakan burung hantu, khususnya spesies Tyto alba, sebagai predator alami tikus. Burung hantu jenis ini mampu memangsa hingga lima ekor tikus setiap malam. Penggunaan burung hantu dinilai jauh lebih aman dibandingkan pestisida kimia yang berisiko merusak ekosistem.
Keberhasilan metode ini sudah terbukti di beberapa daerah di Indonesia. Petani di Indramayu dan Cirebon telah lebih dulu memanfaatkan burung hantu dengan memasang rumah khusus di sekitar sawah. Di Grobogan, Jawa Tengah, penggunaan burung hantu sejak 2009 berhasil menurunkan kerusakan akibat tikus hingga 60-90 persen pada tahun 2020.
Selain efektif menekan populasi tikus, penggunaan burung hantu juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya. Upaya ini juga memperkuat langkah menuju swasembada pangan nasional yang lebih stabil dan ramah lingkungan.
Meski demikian, penggunaan burung hantu tetap memerlukan pemantauan agar populasi mereka terjaga dan tidak mengganggu keseimbangan alam, misalnya dengan memangsa spesies burung kecil atau kelelawar yang juga berperan penting dalam ekosistem.
Bantuan 1.000 burung hantu dari Presiden Prabowo ini diharapkan menjadi langkah terkoordinasi untuk menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan, meningkatkan hasil panen, dan menjaga kelestarian lingkungan di Majalengka.