Presiden Prabowo Tuduh Gelombang Demonstrasi Direkayasa dan Dibiayai Koruptor

Foto: Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube Partai Solidaritas Indonesia)

SOLO, TINTAHIJAU.com Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menuding gelombang demonstrasi sipil yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 2025 sebagai hasil rekayasa dan pembiayaan oleh para koruptor. Pernyataan itu disampaikan saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu malam (20/7/2025).

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti adanya pihak-pihak yang menyebarkan pesimisme di tengah masyarakat, bahkan menyebut mereka sebagai “orang pintar” yang justru menyesatkan publik dengan narasi negatif.

“Saya geleng-geleng kepala, ada orang-orang yang berperan sebagai orang pintar, berperan sebagai pemimpin, tapi yang disebarkan adalah pesimisme. Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lu!” ucap Prabowo dalam pidatonya, dikutip dari Breaking News KompasTV.

Menurutnya, narasi soal memburuknya kondisi ekonomi nasional merupakan bagian dari kampanye yang disengaja untuk menurunkan semangat rakyat. “Dan ternyata ini memang rekayasa. Ini dibuat-buat, ini dibayar,” tambahnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menegaskan bahwa fakta di lapangan menunjukkan kebalikannya. Ia menyebut bahwa target investasi tahunan telah tercapai bahkan empat bulan sebelum akhir tahun. Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran dan kemiskinan absolut menunjukkan penurunan.

Prabowo juga menyinggung kinerja lembaga investasi negara BPI Danantara yang disebutnya kini mengelola aset senilai lebih dari 1.000 miliar dolar AS untuk kepentingan masa depan rakyat Indonesia.

Ia menekankan bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin Indonesia terus berada dalam ketidakstabilan dan kemiskinan. “(Demonstrasi dibiayai) oleh siapa? Oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin. Koruptor-koruptor itu yang biaya demo-demo itu,” tegasnya.

Mengakhiri pidatonya, Prabowo menyatakan keyakinannya terhadap masa depan Indonesia. “Indonesia gelap? Sori ye, Indonesia cerah, masa depan Indonesia cerah! Saya sudah lihat angka-angkanya, kekayaan kita luar biasa, tinggal kita bisa mengelola atau tidak, tinggal kita berani atau tidak menjalankan perintah Undang-Undang Dasar,” pungkasnya.