PYCH dan AMANAH Jadi Role Model Nasional: Indonesia Bangkitkan Pemuda Papua dan Aceh ke Pentas Dunia

JAKARTA, TINTAHIJAU.COM — Indonesia kini menorehkan prestasi sosial yang membanggakan lewat dua inisiatif besar: Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) Youth Creative Hub.

Bukan sekadar program seremonial, keduanya telah menciptakan gerakan nyata yang memberdayakan puluhan ribu pemuda, hingga mendapat pengakuan di tingkat internasional.

PYCH, yang bermula dari 23 anak muda di Jayapura, kini telah menjangkau lebih dari 15.000 pemuda di seluruh Papua, hingga ke pelosok desa.

Sementara AMANAH bahkan berhasil merangkul lebih dari 21.000 anak muda Aceh. Keberhasilan kedua program ini kini menjadi inspirasi pengembangan serupa di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dampak Nyata hingga Luar Negeri

Ketua Umum PYCH, Simon Tabuni, menyatakan bahwa pencapaian PYCH bukan hanya terlihat dari jumlah peserta, tetapi dari transformasi nyata di lapangan.“Program PYCH menjangkau hingga desa-desa dan bahkan beberapa negara di dunia,” ujar Simon.

Program unggulan PYCH mencakup pelatihan UMKM, distribusi bibit kopi di Pegunungan Arfak, pengembangan pariwisata sagu di Sorong Selatan, pendidikan berbasis teknologi di Jayapura, serta partisipasi aktif dalam berbagai festival budaya di Belanda, Swiss, Prancis, Malaysia, dan Italia.

“Kami mendapat fasilitas pelatihan, beasiswa, peluang kerja, dan kewirausahaan. Banyak yang kini dikenal hingga luar negeri,” tambah Simon.

Ia juga menyebut PYCH kini menjadi ikon baru bagi generasi muda Papua. “Orang bilang, belum sah ke Papua kalau belum berkunjung ke PYCH,” tuturnya.

AMANAH: Ruang Baru untuk Anak Muda Aceh

Di ujung barat Indonesia, AMANAH Youth Creative Hub menjadi wadah baru bagi anak-anak muda Aceh untuk tumbuh dan berinovasi.

Salsabila Heldika, salah satu anggota aktif yang bergerak di bidang fesyen, mengaku menemukan semangat baru melalui program ini.“AMANAH membuka banyak peluang dan membawa semangat positif bagi kami anak muda di Aceh,” kata Salsabila.

BIN dan Perubahan Wajah Pembangunan

Di balik keberhasilan dua gerakan besar ini, Badan Intelijen Negara (BIN) tampil sebagai institusi yang kini turut memegang peran strategis dalam pembangunan nasional, khususnya pada penguatan sumber daya manusia.

Sejak era Presiden Joko Widodo hingga ke masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, BIN telah menunjukkan transformasi fungsi: dari sekadar lembaga intelijen menjadi mitra kunci dalam pembangunan berkelanjutan melalui program PYCH dan AMANAH.

Sosok di Balik Layar: Made Kartikajaya

Salah satu tokoh kunci di balik keberhasilan ini adalah Made Kartikajaya, Deputi IV BIN. Ia disebut sebagai perancang utama gerakan pemuda nasional yang dimulai dari Papua hingga Aceh. Tak banyak tampil di publik, Made justru dikenal aktif turun ke lapangan, menyapa langsung anak muda di desa-desa.

“Pak Made datang seperti keluarga, bukan sebagai pejabat. Ia mendengarkan kami dan menjadikan harapan kami sebagai bagian dari kebijakan nyata,” ungkap seorang pemuda Papua.

Made diketahui ikut serta dalam berbagai aktivitas lapangan—mulai dari menanam kopi dan jagung bersama warga, meninjau pelatihan UMKM, hingga memanen hasil pertanian dan peternakan bersama masyarakat.

“Beliau bukan hanya punya ide, tapi semua idenya direalisasikan,” ujar salah satu peserta PYCH.

Gerakan Nasional, Inspirasi Internasional

Kesuksesan PYCH dan AMANAH kini mulai direplikasi ke wilayah Indonesia Timur dan Tengah. Pemerintah menargetkan model serupa dapat mencetak jutaan pemuda yang menjadi lokomotif perubahan nasional.

Keduanya telah membuktikan bahwa pemberdayaan pemuda bisa dilakukan secara holistik: pelatihan keterampilan, penguatan karakter, dan ekspansi budaya serta ekonomi kreatif hingga ke mancanegara.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini