Pemerintahan

Ribuan Pelajar di Jabar Keracunan MBG, Presiden Prabowo Keluarkan 4 Arahan Khusus

×

Ribuan Pelajar di Jabar Keracunan MBG, Presiden Prabowo Keluarkan 4 Arahan Khusus

Sebarkan artikel ini
Kondisi siswa yang mengalami keracunan MBG di Sumedang. (Foto: Istimewa/Agun Gunawan rekanan di Sumedang.)

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan. Data terbaru mencatat sedikitnya 1.775 pelajar di Jawa Barat menjadi korban, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.

Kasus terparah terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), dengan jumlah korban tembus lebih dari 1.000 siswa. Sementara di Garut, tercatat 657 pelajar mengalami keracunan, disusul Sumedang sebanyak 164 pelajar, serta beberapa kasus serupa di Cianjur.

Prabowo Angkat Bicara

Menanggapi maraknya kasus tersebut, Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya menaruh perhatian serius. Meski baru pulang dari lawatan luar negeri, Prabowo menyebut telah memantau perkembangan situasi dan segera mengambil langkah konkret.

Ada empat arahan khusus yang disampaikan Prabowo, yakni:

  1. Memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas masalah ini.
  2. Menyatakan tetap optimistis menemukan solusi, meski pelaksanaan program MBG menghadapi banyak hambatan.
  3. Menegaskan kasus ini adalah masalah besar, tetapi bisa diselesaikan dengan baik.
  4. Mengingatkan agar kasus tidak dipolitisasi, karena tujuan utama program MBG adalah membantu anak-anak yang kesulitan mendapat makanan layak.

“Untuk memberi makan sekian juta, pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi. Ini masalah besar, tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik,” ujar Prabowo saat tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Jangan Jadi Alat Politisasi

Prabowo menegaskan kembali bahwa program MBG ditujukan untuk anak-anak kurang mampu yang selama ini sulit mendapatkan gizi memadai. Ia mengingatkan semua pihak agar tidak menjadikan kasus ini sebagai alat politik.

“Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan Makan Bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Banyak dari mereka hanya bisa makan nasi dengan garam. Ini yang harus kita atasi,” katanya.

Hingga saat ini, sejumlah korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pemerintah daerah pun terus melakukan evaluasi terhadap standar penyajian dan distribusi makanan dalam program MBG.