Pemerintahan

Soroti Krisis Sampah, DPRD Subang Usulkan Tambah TPA Baru dan Armada

×

Soroti Krisis Sampah, DPRD Subang Usulkan Tambah TPA Baru dan Armada

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Persoalan sampah di Kabupaten Subang kembali jadi sorotan. Wakil Ketua Komisi III DPRD Subang, Hendra Boeng Purnawan, menegaskan bahwa penanganan limbah rumah tangga masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan pemerintah daerah.

Menurut Boeng, kondisi penumpukan sampah di sejumlah titik sudah sangat mengganggu. Tidak hanya merusak pemandangan, tapi juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat.

“Pemerintah harus bergerak cepat. Jangan sampai sampah terus jadi masalah klasik yang tak pernah selesai,” tegasnya.

Boeng mengingatkan, masalah ini kian mendesak karena produksi sampah di Kabupaten Subang terus meningkat. Setiap harinya, volume sampah diperkirakan mencapai sekitar 600 ribu ton.

“Kalau tidak ditangani dengan serius, sampah yang menumpuk bisa semakin sulit dikendalikan,” katanya.

Komisi III DPRD Subang merekomendasikan agar pemerintah segera memperjelas status lahan yang digunakan untuk akses jalan maupun lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

Selain untuk menghindari potensi konflik kepemilikan, kepastian status lahan dinilai penting agar pemerintah bisa meningkatkan infrastruktur menuju TPA.

“Akses jalan menuju TPA itu masih berupa tanah. Begitu hujan turun, armada pengangkut sampah kesulitan bergerak. Ini jelas jadi hambatan,” ungkap Boeng.

Selain pembenahan di Jalupang, DPRD juga mendorong Pemkab Subang membuka TPA tambahan di dua wilayah lainnya: utara dan selatan. Dengan adanya tiga TPA, distribusi sampah akan lebih efisien.

“Kalau armada tidak perlu menempuh jarak jauh, dalam sehari bisa bolak-balik lebih sering. Waktu dan tenaga jadi lebih efektif,” jelasnya.

Boeng menyoroti minimnya jumlah armada pengangkut sampah. Saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang hanya memiliki sekitar 26 unit, itupun sebagian sering keluar masuk bengkel.

Ia mendorong agar Pemkab melibatkan perusahaan lewat program CSR untuk membantu pengadaan armada baru.

“Kalau pengadaan butuh waktu, minimal TPA baru bisa jadi solusi jangka menengah,” katanya.

Meski begitu, Boeng mengapresiasi langkah Pemkab Subang yang sudah mulai serius menangani persoalan sampah, salah satunya dengan pembelian mesin pengelolaan sampah.

Namun ia menekankan, masalah ini tidak bisa ditangani pemerintah saja. Kesadaran masyarakat untuk peduli kebersihan lingkungan juga harus tumbuh.

“Masalah sampah ini masalah kita semua. DPRD dan Pemkab terus mencari solusi, tapi partisipasi masyarakat tetap jadi kunci. Kalau kita sama-sama peduli, Subang bisa lebih bersih dan sehat,” pungkasnya.