SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Subang untuk menghapus praktik pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Subang.
Sebagai langkah konkret, Reynaldy meminta seluruh perusahaan agar memanfaatkan aplikasi Nyari Gawe, sistem rekrutmen tenaga kerja yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, guna menjamin proses penerimaan karyawan berjalan transparan dan adil.
“Kita komitmen betul bagaimana perusahaan-perusahaan ke depan dalam perekrutan tenaga kerja harus transparan, menggunakan sistem yang sudah disiapkan oleh Pak Gubernur,” tegas Reynaldy.
Ia menekankan agar tidak ada lagi praktik pungli dalam proses masuk kerja ke perusahaan mana pun di Subang.
“Jangan lagi ada pungli untuk masuk ke perusahaan-perusahaan. Dan saya tegaskan, saya menghindari betul perusahaan-perusahaan untuk memberikan jatah-jatah, mohon maaf ya, bagi organisasi, untuk siapa pun itu, bahkan untuk desa sekalipun,” ujarnya.
Menurut Reynaldy, kebijakan tersebut diambil demi menciptakan keadilan dan menutup celah terjadinya praktik pungli dalam rekrutmen tenaga kerja.
“Karena kita ingin mengaturnya betul-betul dengan adil. Kita tidak ingin ada celah sedikit pun untuk terjadinya pungli. Kalau semuanya ditarik oleh aplikasi provinsi itu,” katanya.
Ia juga memastikan pengawasan akan lebih mudah dilakukan apabila seluruh proses rekrutmen terintegrasi dalam satu sistem digital.
“Kalau ada sesuatu hal yang terjadi, kita kontrolnya gampang. Saya bisa menegur dinas tenaga kerjanya langsung, sehingga tidak ada permasalahan seperti itu,” pungkas Reynaldy.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat Subang untuk mendapatkan pekerjaan, sekaligus memperkuat iklim investasi yang bersih dan berintegritas di Kabupaten Subang.
