SERANG, TINTAHIJAU.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa anggaran untuk program makan bergizi gratis berpotensi mengalami peningkatan signifikan. Saat ini, anggaran tersebut telah disepakati pemerintah dan DPR sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025.
Zulkifli Hasan meluruskan informasi yang sebelumnya beredar terkait alokasi anggaran ini. “Mungkin ada kesalahan informasi mengenai anggaran makanan bergizi yang kemarin saya sampaikan di Jawa Timur ya. Agar kutipannya tepat, memang tahun 2025 baru disepakati, diputuskan pemerintah dan DPR Rp 71 triliun. Bukan untuk 6 bulan,” jelasnya saat berada di Serang, Jumat (10/1/2025).
Pada tahap awal, program ini ditargetkan untuk menjangkau 3 juta penerima manfaat. Namun, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Zulkifli menyebut bahwa pada Agustus hingga Desember 2025, target penerima manfaat diharapkan mencapai 15 hingga 17,5 juta orang, semuanya menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp 71 triliun.
Tidak berhenti di situ, Zulkifli juga mengungkapkan adanya pembahasan untuk penambahan anggaran. Jika disetujui, anggaran makan bergizi gratis ini dapat meningkat hingga Rp 140 triliun. Dengan jumlah tersebut, penerima manfaat akan diperluas hingga mencakup 82,9 juta orang.
“Kalau nanti presiden memutuskan menambah anggaran, maka di bulan Juli atau Agustus angka tersebut bisa mencapai Rp 140 triliun. Dengan begitu, penerima manfaat hampir mencakup semuanya,” ujar Zulkifli.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita, dengan memberikan akses terhadap makanan bergizi. Langkah ini juga diiringi dengan inovasi dalam pengelolaan sisa makanan yang dapat diolah menjadi kompos atau digunakan dalam industri maggot.
Dengan potensi peningkatan anggaran ini, pemerintah optimis dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.