Profil  

Bikin Haru Banyak Pihak, Mahasiswa Universitas Majalengka Lulus dengan Tabungan Koin

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Perjuangan seorang mahasiswa Universitas Majalengka (Unma) ini bisa jadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia berhasil menuntaskan studi sarjananya dengan penuh pengorbanan. Hebatnya lagi, menjelang wisuda, biaya sidang ia lunasi dengan uang receh hasil tabungan sejak SMP.

Dialah Dede Gunawan Sari, warga Blok Cukangsari, Desa Cibunut, Kecamatan Argapura, Majalengka. Anak petani ini mengaku mulai menabung sejak duduk di bangku kelas 3 SMP. Uang koin sisa jajan atau kembalian belanja rutin ia sisihkan dalam kaleng minuman.

“Awalnya nabung itu nggak ada niatan buat biaya kuliah. Cuma sekadar nyimpen recehan. Kalau ada sisa uang jajan atau kembalian, saya masukin ke celengan,” tutur Dede, Rabu (1/10/2025).

Siapa sangka, kebiasaan sederhana itu justru menolongnya di saat paling krusial. Menjelang sidang akhir, Dede membongkar celengan yang sudah berisi 10 hingga 12 botol kaleng kecil serta satu kaleng besar. Pecahan terbanyak Rp500-an. Total terkumpul lebih dari Rp1 juta.

“Uang itu dipakai untuk bayar biaya sidang dan wisuda. Totalnya sekitar Rp6,5 juta, Rp5 juta untuk sidang dan Rp1,5 juta untuk wisuda. Sebagian besar ditanggung orang tua, sisanya dibantu hamba Allah yang peduli,” jelasnya.

Perjalanan Panjang Penuh Perjuangan

Perjalanan Dede menyelesaikan kuliah tidak mudah. Ia butuh enam tahun untuk meraih gelar sarjana karena kerap terkendala biaya. Meski demikian, kerja kerasnya berbuah manis: ia berhasil menorehkan IPK 3,6.

“Utamanya saya kuliah untuk ngangkat derajat orang tua. Setelah wisuda saya ingin langsung kerja, tapi sekarang fokus dulu menyelesaikan semua,” ungkap mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Unma itu.

Rencananya, Dede akan diwisuda pada Oktober atau November mendatang. Ia menjadi satu-satunya anggota keluarga yang berhasil menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

“Keluarga saya semua petani. Mungkin yang kuliah hanya saya. Jadi saya pengen buktiin kalau bisa lulus juga,” katanya penuh haru.

Dapat Apresiasi dari Kampus

Perjuangan Dede tidak hanya mengharukan, tapi juga mengundang rasa salut dari pihak kampus. Wakil Dekan II Bidang Keuangan Fakultas Teknik Unma, Asep Rahmat, membenarkan bahwa semangat mahasiswanya ini banyak menjadi inspirasi.

“Dia kuliah enam tahun. Untuk sidang dan wisuda totalnya Rp6,5 juta. Dari tabungan koin itu terkumpul Rp1,5 juta. Sisanya ditutup dari donasi dan simpati banyak pihak,” kata Asep.

Menurut Asep, sebenarnya kampus menyediakan skema beasiswa maupun penangguhan biaya kuliah. Namun Dede memilih jalannya sendiri.

“Padahal ada tiga beasiswa yang bisa dimanfaatkan. Ada juga program internal kampus. Tapi dia tetap berusaha dengan cara sendiri. Itu yang bikin kami salut,” ujarnya.

Kisah Dede adalah bukti bahwa ketekunan dan kerja keras mampu menembus keterbatasan. Dengan tabungan recehan yang tak pernah dianggap sepele, ia membuktikan bahwa mimpi setinggi apapun bisa diraih.