MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM — Dunia telekomunikasi Indonesia kembali mencatatkan sejarah penting. Dian Siswarini resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), menggantikan Ririek Adriansyah yang masa jabatannya berakhir. Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025.
Penunjukan Dian tidak hanya menjadi momen penting bagi Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan BUMN strategis, tetapi juga menjadi penanda penting bagi kemajuan kesetaraan gender di sektor teknologi dan digital. Dian Siswarini menjadi perempuan pertama yang memimpin Telkom Indonesia sejak perusahaan tersebut berdiri.
Dari Majalengka ke Puncak Telekomunikasi Nasional
Lahir di Majalengka, Jawa Barat, pada 5 Mei 1968, Dian Siswarini telah menapaki jalur panjang dan menantang di dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tanah air. Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1991 ini memulai karier profesionalnya sebagai Satellite Communication Engineer di PT Citra Sari Makmur (CSM), sebuah perusahaan penyedia layanan komunikasi satelit.
Saat teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) mulai memasuki Indonesia pada pertengahan 1990-an, Dian turut ambil bagian dalam revolusi itu. Ia bergabung dengan Satelindo pada tahun 1994, perusahaan yang kelak menjadi bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Dua tahun berselang, Dian menerima tantangan baru di PT Excelcomindo Pratama (kini XL Axiata) sebagai Radio Planning Engineer. Tak butuh waktu lama baginya untuk menunjukkan kompetensi. Hanya dalam waktu setahun, ia sudah dipromosikan sebagai Manajer Radio Network Design—sebuah posisi strategis dalam pengembangan jaringan operator.
Karier yang Konsisten Menanjak
Perjalanan karier Dian di XL Axiata mencerminkan kombinasi antara kecakapan teknis, kepemimpinan strategis, dan kemampuan beradaptasi di tengah dinamika industri yang cepat berubah. Pada 2007, ia dipercaya menjadi Direktur yang menangani urusan jaringan (network), sebuah posisi krusial di era ledakan penggunaan data seluler.
Tak berhenti di bidang teknis, Dian terus memperluas cakrawalanya. Pada 2012, ia mengemban tanggung jawab sebagai Direktur Pengembangan Bisnis Digital—langkah berani yang menunjukkan visinya terhadap masa depan industri telekomunikasi yang semakin terintegrasi dengan dunia digital.
Namanya semakin mencuat ketika pada tahun 2014–2015 ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur. Puncaknya, pada April 2015, Dian diangkat sebagai Presiden Direktur & CEO XL Axiata, menjadikannya sebagai CEO perempuan pertama di perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Selama hampir satu dekade memimpin XL Axiata, Dian dikenal sebagai sosok pemimpin transformasional. Ia memimpin perusahaan melalui berbagai tantangan besar, mulai dari persaingan industri yang ketat hingga transisi menuju layanan digital berbasis data dan platform. Ia resmi mengundurkan diri pada Desember 2024 setelah menjabat selama hampir 10 tahun.
Misi Baru di Telkom Indonesia
Dengan rekam jejak yang panjang dan terbukti, kehadiran Dian di pucuk pimpinan Telkom Indonesia diharapkan dapat mempercepat transformasi digital perusahaan dan memperluas pengaruh Telkom di pasar regional maupun global. Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom tengah menghadapi tekanan besar untuk berinovasi di tengah disrupsi digital yang semakin cepat.
Pengamat industri menilai bahwa penunjukan Dian menunjukkan komitmen Telkom untuk menggabungkan pengalaman lapangan, kepemimpinan yang progresif, dan perspektif keberagaman dalam menghadapi tantangan masa depan. Jejak rekamnya di XL Axiata, khususnya dalam mengelola transisi digital dan pengembangan bisnis baru, dinilai akan sangat relevan dengan misi besar Telkom saat ini.
Inspirasi bagi Generasi Perempuan Indonesia
Terpilihnya Dian sebagai Dirut Telkom Indonesia menjadi angin segar dalam upaya memperkuat representasi perempuan di sektor teknologi, yang selama ini dikenal didominasi oleh laki-laki. Dian bukan hanya pemimpin perusahaan, tetapi juga simbol kemajuan perempuan Indonesia yang mampu bersaing dan memimpin di level tertinggi.
Kehadirannya membawa harapan baru bagi generasi muda, terutama perempuan, untuk tidak ragu bermimpi besar dan menembus batasan-batasan konvensional dalam dunia kerja, khususnya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Dengan semangat dan pengalaman panjang yang dimilikinya, publik kini menantikan langkah-langkah strategis Dian Siswarini dalam membawa Telkom Indonesia menuju era baru—era yang lebih digital, inklusif, dan kompetitif secara global.





