Profil  

Senny Suzanna Alwasilah Sabet Juara Utama Sayembara Kisah Koreaku 2025

BANDUNG, TINTAHIJAU.com — Kabar membanggakan datang dari dunia sastra Indonesia—dan kali ini hadir dari salah satu putri terbaik Jawa Barat, Senny Suzanna Alwasilah. Di tengah semakin ramainya lanskap sastra Indonesia, Senny tampil gemilang dengan meraih Juara Utama Sayembara Kisah Koreaku ke-2, sebuah kompetisi lintas budaya Indonesia–Korea yang punya prestise tinggi di kalangan penulis.

Tak hanya dikenal sebagai dosen Universitas Pasundan Bandung, Senny juga merupakan Presiden Asian Women Writers Association (AWWA). Lewat kiprahnya yang konsisten di dunia literasi, ia kembali membuktikan bahwa karya sastra bisa menjadi jembatan yang mempertemukan hati dua bangsa.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh perwakilan Kedutaan Besar Republik Korea dalam sebuah seremoni resmi pada Sabtu, 29 November 2025, di Jakarta International Korean School (JIKS). Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian Sriwijaya–Sumatra Festival 2025, yang tiap tahunnya selalu menghadirkan kolaborasi budaya Indonesia–Korea.

Nah, yang bikin juri jatuh hati adalah karya Senny berjudul “Di antara Kuncup Bunga Mugunghwa”. Cerita ini nggak cuma indah secara estetika, tapi juga punya kedalaman emosi yang kuat. Senny berhasil meramu kisah yang menyentuh soal kedekatan emosional, persahabatan lintas budaya, dan hangatnya hubungan Indonesia–Korea. Yang bikin keren—narasi ini menangkap bahwa persahabatan sejati nggak hanya lahir dari pertemuan antarnegara, tapi dari perjumpaan hati yang tulus.

“Kemenangan ini merupakan kehormatan sekaligus pengakuan atas upaya memperkuat hubungan dua bangsa melalui sastra,” ujar Senny dalam sambutan penghargaan. Ucapannya seolah menegaskan bahwa cerita bisa jadi kekuatan diplomasi yang nggak kalah penting dari pertemuan pejabat tingkat tinggi.

Prestasi ini semakin memantapkan posisi Senny sebagai salah satu sosok penting dalam perkembangan sastra dan diplomasi budaya di Asia. Sekaligus, tentu saja, mengharumkan nama Universitas Pasundan di kancah internasional.

Di balik kemenangan ini, ada pesan besar yang ingin disampaikan: sastra itu hidup, mengalir, dan bisa menyatukan manusia dari dua budaya yang berbeda. Lewat dedikasinya, Senny Suzanna Alwasilah membuktikan bahwa cerita masih punya daya untuk menginspirasi, mempertemukan, dan mempererat hubungan dua bangsa—dengan cara yang hangat, sederhana, dan penuh makna.