JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Tak hanya orang dewasa yang merasa tidak nyaman ketika mengalami sakit di area mulut, anak-anak juga dapat merasakan hal yang sama. Bahkan, mereka cenderung menjadi lebih rewel karena rasa sakit tersebut.
Ketidaknyamanan yang dirasakan dapat membuat Si Kecil malas makan atau minum, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan lemas karena kekurangan energi.
Beberapa anak bahkan dapat mengalami demam jika terjadi komplikasi akibat penyakit mulut. Jika tidak ditangani segera, masalah ini dapat berdampak buruk pada kesehatan anak dan menjadi penyebab utama timbulnya radang pada jaringan otak.
Berikut ini adalah enam jenis penyakit mulut yang umum dialami anak-anak, beserta cara untuk mengatasinya:
1. Bau Mulut
Meskipun terdengar sepele, bau mulut dapat membuat orang-orang di sekitar anak enggan mendekatinya. Bau mulut pada anak dapat disebabkan oleh kebiasaan mengisap jempol, kebersihan mulut yang kurang terjaga, dehidrasi, atau adanya infeksi. Untuk mencegahnya, ajarkan Si Kecil untuk menyikat gigi secara rutin dan benar, mengonsumsi buah serta sayuran, dan minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi.
2. Sariawan
Sariawan merupakan salah satu masalah mulut yang sering dialami balita. Gejalanya meliputi produksi air liur berlebih, enggan makan atau menyusu, serta rewel secara tiba-tiba. Penyebabnya bisa karena infeksi virus atau luka akibat tergigit maupun tergesek sesuatu di dalam mulut. Untuk meredakan rasa sakitnya, Moms bisa memberikan jus atau buah segar yang dingin. Selain itu, pencegahan sariawan dapat dilakukan dengan memberikan buah-buahan kaya vitamin C seperti jeruk atau strawberry.
3. Flu Singapura (HFMD)
Flu Singapura, atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), ditandai dengan ruam di tangan, kaki, dan mulut. Awalnya, hanya muncul bintik merah kecil di sekitar mulut, seperti pada lidah, gusi, atau pipi bagian dalam, yang kemudian bisa berkembang menjadi luka. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan melalui kontak dengan tangan yang kotor atau virus langsung. Untuk mencegahnya, pastikan kebutuhan cairan anak tercukupi dan segera konsultasikan dengan dokter.
4. Jamur Mulut
Jamur mulut disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang biasanya muncul jika anak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya gula atau karbohidrat. Jamur ini tumbuh di area bibir, gusi, dan lidah, serta menyebabkan munculnya lapisan putih di bagian tersebut. Pencegahan infeksi jamur ini bisa dilakukan dengan memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
5. Cheilitis
Cheilitis, atau eksim jilatan, adalah peradangan yang terjadi di area sekitar bibir. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi jamur, kekurangan vitamin, cuaca dingin atau kering, hingga reaksi alergi. Cheilitis terbagi menjadi dua jenis: cheilitis simpleks, yang membuat bibir kering dan pecah-pecah, serta cheilitis angular, yang menyebabkan kulit di sudut bibir pecah-pecah. Untuk mengatasi kondisi ini, Moms bisa mengoleskan pelembap bibir yang aman untuk anak.
6. Epulis
Epulis adalah benjolan seperti kutil atau tumor jinak yang muncul pada gusi atau bibir bayi baru lahir. Meskipun kondisi ini cukup langka, benjolan tersebut biasanya akan menghilang saat anak berusia sekitar 8 bulan. Meski begitu, penting untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan mulut bayi selama masa pertumbuhan untuk mencegah benjolan semakin besar atau menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Dengan memahami dan menangani penyakit-penyakit mulut ini secara tepat, kesehatan mulut anak dapat terjaga dengan baik. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Si Kecil menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.