SUBANG, TINTAHIJAU.com – Di era modern, kendaraan telah menjadi bagian penting dalam aktivitas sehari-hari.
Baik ketika menggunakan sepeda motor, mobil, angkutan umum, maupun kendaraan lainnya, setiap perjalanan menuntut kita untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan etika berkendara.
Dalam ajaran Islam, kegiatan sehari-hari seperti naik kendaraan pun memiliki adab yang dianjurkan, mulai dari membaca doa, menjaga keselamatan, hingga memperlakukan sesama pengguna jalan dengan baik.
Artikel ini akan membahas berbagai adab naik kendaraan yang tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan penuh kebaikan bagi semua.
1. Membaca doa sebelum naik kendaraan
Boleh membaca doa berikut:
“Subḥānalladzī sakh-khara lanā hādzā wa mā kunnā lahu muqrinīn, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūn.”
(Artinya: Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami.)
2. Membaca basmalah dan menyebut nama Allah
Mulai dengan: “Bismillāh” saat melangkah naik.
3. Mendahulukan kaki kanan
Saat naik mobil atau motor yang memungkinkan, dahulukan kaki kanan sebagai bentuk mengikuti sunnah.
4. Duduk atau posisi yang sopan dan aman
Tidak berdesakan, menjaga keseimbangan, memakai helm (untuk motor), memakai sabuk pengaman (untuk mobil).
5. Tidak sombong atau ugal-ugalan
Islam mengajarkan rendah hati, tidak boleh merasa hebat karena kendaraan yang bagus.
Juga tidak boleh melaju dengan cara yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.
6. Mengucapkan hamdalah saat sampai tujuan
Bisa membaca:
“Alḥamdulillāhilladzī sallamanī wa balaghanī.”
Atau cukup: “Alhamdulillah.”
7. Menjaga lingkungan dan tidak mengganggu orang lain
Tidak membunyikan klakson berlebihan, tidak parkir sembarangan, tidak membuat bising.
Dengan memahami dan menerapkan adab dalam berkendara, kita bukan hanya menjaga keselamatan diri sendiri, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi orang lain.





