Ragam  

Agro Santara Binaan Pertamina Ekspor Perdana 10,4 Ton Kayu Manis Khas Kerinci ke Turki

JAKARTA, TINTAHIJAU.COM – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi sekaligus melahirkan inovator sosial melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Komitmen itu dibuktikan lewat keberhasilan Agro Santara Indonesia, sociopreneur binaan program inovasi sosial PFmuda, yang sukses mengekspor perdana 10,4 ton kayu manis premium ke Turki dengan nilai transaksi mencapai USD 53.040.

Bupati Kerinci melalui Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Osra Yandi, mengapresiasi capaian tersebut.

“Kami bangga anak-anak muda Kerinci mampu mengangkat potensi daerah ke kancah internasional. Agro Santara Indonesia bukan hanya memberdayakan petani, tetapi juga membawa nama baik Kabupaten Kerinci. Pemerintah daerah akan terus mendukung anak muda kreatif yang menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya saat seremonial pelepasan ekspor PFmuda, Selasa (30/9).

Dukungan senada disampaikan VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto. Ia menegaskan capaian ini menjadi bukti nyata peran Pertamina dalam mendampingi generasi muda hingga mampu menembus pasar global.

“Program TJSL seperti PFmuda memang kami rancang untuk melahirkan inovator muda yang memberi dampak konkret. Kolaborasi antara korporasi, komunitas, dan generasi muda akan menciptakan ekosistem sosial-ekonomi berkelanjutan,” jelasnya.

Agro Santara Indonesia didirikan dua pemuda Kerinci, Rizqi dan Hafiz, yang bertekad memperkenalkan kayu manis daerahnya ke dunia. Berbekal studi di Amerika bidang Environment and Sustainability, keduanya mulai mengembangkan standar global budidaya kayu manis. Mereka menggandeng Kelompok Tani Sehati dengan 20 petani, menerapkan praktik berkelanjutan mulai pembibitan hingga penanaman ulang, serta memperkenalkan blockchain traceability dan kemasan ber-QR code untuk menjamin kualitas.

Pada 2025, Agro Santara terpilih sebagai pemenang kategori sociopreneur PFmuda. Dukungan pendanaan Pertamina digunakan memperkuat peralatan pertanian agar memenuhi standar ekspor. Hasilnya, ekspor perdana ke Turki pun terwujud.

“Ekspor perdana ini bukan sekadar soal angka, melainkan pembuktian bahwa produk lokal dari desa kecil di Jambi bisa dikenal dunia. Ini kebanggaan sekaligus tanggung jawab bagi kami untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan,” kata Rizqi, Founder Agro Santara.

Sementara itu, President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menambahkan bahwa PFmuda dirancang mencetak sociopreneur muda berdaya saing global.

“Keberhasilan Agro Santara membuktikan model pembinaan kami efektif melahirkan wirausahawan sosial yang memberi dampak nyata,” katanya.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah Asta Cita, khususnya terkait kemandirian ekonomi, kewirausahaan, pembangunan desa, serta kontribusi pada SDGs.

Pertamina menyebut ekspor perdana ini membuka peluang kerja sama lebih luas, dengan potensi pengiriman hingga 250 ton per tahun ke Turki.

Keberhasilan Agro Santara menjadi bukti nyata implementasi TJSL Pertamina yang berfokus pada keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas.